Jelang Parlemen Eropa Kecam Pembatasan Ekspor Logam Tanah Jarang China
Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Parlemen Eropa secara resmi mengutuk kebijakan pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earth) dari China. Pihaknya tak akan diam terhadap segala tekanan politik dari Beijing.
Dilansir dari Reuters, Jumat (11/7), Uni Eropa didesak oleh parlemen euro untuk untuk menolak segala bentuk tekanan demi mendapatkan konsesi politik menjelang pertemuan tingkat tinggi dari China dan Uni Eropa.
Baca Juga: Produksi Kendaraan Energi Baru China Melonjak hingga 41,4 Persen di Semester I 2025
Parlemen Eropa menyatakan bahwa tindakan mitra dagangnya tersebut tidak dapat dibenarkan dan memiliki maksud koersif. Mereka juga menyoroti posisi quasi-monopoli dalam pasokan rare earth yang memberikan pengaruh besar terhadap pasar global.
Meskipun bersifat tidak mengikat, mosi ini dianggap berpengaruh karena parlemen tersebut merupakan satu-satunya lembaga euro yang dipilih langsung oleh warga dari Eropa.
Mosi Parlemen Eropa mendesak agar kebijakan pembatasan ekspor mineral tanah jarang dicabut oleh China. Namun, Beijing disebutkan bahwa mereka telah menetapkan “jalur hijau” untuk menyederhanakan proses perizinan bagi perusahaan-perusahaan dari Eropa.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi sebelumnya juga mencoba meredakan kekhawatiran euro saat berkunjung ke Berlin.
Ia menyatakan bahwa pengendalian ekspor terhadap barang-barang yang berpotensi digunakan untuk keperluan militer merupakan praktik standar.
Baca Juga: Chatbot Grok Milik Elon Musk Dikritik Eropa: AI Bukan Manusia, Tak Butuh Kebebasan Berpendapat
Wang Yi juga menambahkan bahwa kebutuhan euro tetap dapat dipenuhi selama prosedur permohonan izin dilakukan secara tepat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement