Kredit Foto: Cloudera
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengatakan semua ekspresi digital dapat menjadi bagian dari ekosistem ekonomi kreatif selama membawa nilai ekonomi, budaya, dan etika.
Hal tersebut disampaikan Wamen Ekraf saat menyinggung fenomena konten viral dan aktivitas daring seperti jualan online di platform seperti TikTok dalam podcast Bellpods bertajuk ‘Crypto, Gen Z, dan Ekonomi Kreatif: Kombinasi Masa Depan?’.
Baca Juga: Kemitraan dengan GOBELINS Sangat Penting untuk Kembangkan SDM Kreatif RI
Podcast yang dipandu sybel Harto selaku pelaku industri teknologi Web3 sekaligus pendiri Belsystem ini direkam di Move On Multimedia Studio, Green Lake City, Kota Tangerang dan menjadi ruang diskusi terbuka tentang potensi integrasi teknologi blockchain, NFT, dan Web3 dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif khususnya bersama generasi muda sebagai penggerak utama inovasi.
“Kami tidak mengecilkan kreativitas yang nyeleneh, tapi tugas kita adalah mendorong bentuk-bentuk kreativitas yang membangun dan berkelanjutan,” tegasnya, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Senin (21/7).
Kementerian Ekraf memastikan arah kebijakan ekonomi kreatif akan terus adaptif terhadap perkembangan teknologi seperti AI, blockchain, dan Web3. Inovasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk peningkatan daya saing ekraf di tingkat global, dengan fokus utama pada penciptaan ruang kerja kreatif dan inklusif bagi generasi muda.
Podcast Bellpods sendiri dikenal sebagai kanal edukatif yang mengangkat tema teknologi dan kreativitas dengan pendekatan dialog yang santai namun substansial.
Episode ini diharapkan menjadi pemantik kolaborasi antara kreator muda, komunitas digital, dan pemerintah dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif digital yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement