Kredit Foto: Kemenko Bidang Perekonomian
Lebih lanjut, Pemerintah juga menaruh perhatian besar terhadap sektor hilirisasi. Menko Airlangga menyebut bahwa peningkatan nilai tambah produk merupakan bagian dari strategi industrialisasi jangka panjang Indonesia yang kini telah memasuki era industri 4.0.
Menko Airlangga juga menekankan pentingnya penguatan peran UMKM dalam ekosistem ekspor nasional. Dengan dibukanya akses pasar ke Uni Eropa, sektor-sektor seperti tekstil, furnitur, hingga industri kreatif diyakini memiliki peluang besar untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor.
Menko Airlangga juga menegaskan bahwa strategi perluasan pasar tidak berhenti pada dua mitra utama tersebut. Pemerintah tengah memperluas akses pasar di Amerika Latin melalui partisipasi dalam CPTPP (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership) dan telah menyelesaikan negosiasi perdagangan dengan Kanada. Selain itu, pendekatan bilateral juga terus diperkuat untuk membuka jalur ekspor baru ke negara-negara Afrika.
“Perundingan perdagangan internasional, baik itu FTA maupun CEPA, itu lintas sektoral. Tentu koordinasi dan teamwork dengan tim di Kabinet Merah Putih ini berjalan baik, sehingga kami optimis tujuan kita untuk pertumbuhan yang 8%. Nah ini jalannya antara lain membuka pasar, membuat industri lebih bersaing, dan produk kita yang masuk ke negara lain semakin banyak. Oleh karena itu, Pak Presiden juga sudah minta kita melakukan deregulasi yang terus-terus, yang mendorong kepada daya saing,” pungkas Menko Airlangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement