Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk negara-negara berkembang dan ekonomi pasar berkembang tahun ini menjadi 4,1%. Kenaikan ini dipicu oleh aktivitas ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan pada paruh pertama tahun ini dan adanya pelonggaran tarif dari China dan Amerika Serikat (AS).
Dalam laporan terbarunya, lembaga tersebut menyoroti pertumbuhan ekonomi dari China. IMF sendiri memproyeksikan pertumbuhan untuk negara tersebut menjadi 4,8% di 2025.
Baca Juga: Optimis Lampaui Target, Bank Jambi Berencana Luncurkan KUR Syariah
"Revisi ini mencerminkan aktivitas ekonomi yang lebih kuat dari ekspektasi pada paruh pertama tahun ini serta pengurangan signifikan dalam tarif," tulis IMF, dilansir Rabu (30/7).
IMF menambahkan bahwa proyeksi tersebut kini menggunakan asumsi tarif efektif sebesar 17,3%.
Untuk semua negara, pihaknya mengasumsikan bahwa penangguhan tarif akan tetap diberlakukan melewati batas waktu yang dijadwalkan dan bahwa tarif yang lebih tinggi tidak akan diberlakukan di 1 Agustus 2025.
Namun, lembaga moneter ini juga memperingatkan bahwa risiko terhadap prospek ekonomi secara umum masih condong ke arah negatif, mengingat keseimbangan kebijakan perdagangan yang rapuh dalam skenario dasar.
Untuk Brazil, pihaknya juga menyebut bahwa ekonomi negara itu kemungkinan akan melambat lebih jauh jika tarif baru diberlakukan oleh AS.. Pertumbuhan ekonomi negara itu diperkirakan hanya mencapai 2,3% di 2025.
Sementara Rusia dan Korea Selatan yang mendapat revisi penurunan. Ekonomi Rusia kini diperkirakan hanya tumbuh 0,9% di 2025. Sementara Korea Selatan turun menjadi 0,8%.
Baca Juga: Catatan Ekonom Senior INDEF Tentang Warisan Pemikiran Ekonomi Kwik Kian Gie
Adapun secara global, pihaknya sedikit merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,0% di 2025 dan 3,1% di 2026. Meskipun demikian, angka ini masih lebih rendah dibanding proyeksi yang dirilis pada Januari lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement