Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Bangun ASN Kompeten dan Profesional

Kemenperin Bangun ASN Kompeten dan Profesional Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membangun aparatur sipil negara (ASN) yang kompeten dan profesional dalam upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Pembangunan SDM sendiri merupakan salah satu program prioritas nasional untuk mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Kemenpar Perkenalkan Destinasi Wisata Dapat Dijangkau dengan Kereta Api

“Teman-teman Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai talenta muda dituntut untuk agile dalam artian lincah dan tangkas dalam menghadapi perubahan, serta siap berkolaborasi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Senin (4/8).

Pada tahun 2025, Kemenperin telah membina 832 CPNS melalui Pelatihan Dasar CPNS untuk menjadi SMART ASN. CPNS tersebut merupakan bagian dari total 6.064 ASN Kementerian Perindustrian baik di unit pusat maupun daerah.

SMART ASN adalah pegawai yang berintegritas tinggi, kompeten dan menguasai substansi pekerjaannya, berorientasi pelayanan, adaptif terhadap perubahan, kritis, terbuka, serta memiliki learning agility. 

Selain itu, SMART ASN harus berwawasan global namun tetap berpijak pada nilai-nilai kebangsaan, mahir dalam penggunaan teknologi dan pengolahan data, serta mampu berkoordinasi lintas sektor.

“Dengan bekal kompetensi yang kuat, integritas yang tinggi, dan semangat kerja yang profesional, saya percaya SMART ASN Kemenperin mampu mendukung terciptanya SMART Governance, yaitu tata kelola pemerintahan yang cerdas, efektif, dan berorientasi pada hasil, sehingga pelayanan publik dapat diberikan dengan kualitas terbaik dan akuntabilitas yang tinggi,” ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan.

Pelatihan Dasar CPNS Kemenperin terbagi menjadi 21 angkatan dengan durasi pelatihan masing-masing angkatan selama 64 hari dengan metode blended learning. 

Para calon SMART ASN tersebut akan melakukan pembelajaran mandiri melalui Massive Online Open Course (MOOC), distance learning, habituasi atau aktualisasi di tempat kerja, dan diakhiri dengan pembelajaran klasikal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: