Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petinggi TOBA Serok 335 Ribu Saham Saat Harga Turun Tajam

Petinggi TOBA Serok 335 Ribu Saham Saat Harga Turun Tajam Kredit Foto: Annisa Nurfitri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), Dicky Yordan, menambah kepemilikan sahamnya di perseroan dengan memborong 335 ribu saham pada 31 Juli 2025. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, transaksi dilakukan pada harga rata-rata Rp1.135 per saham dengan nilai sekitar Rp380 juta.

Aksi ini meningkatkan kepemilikan Dicky menjadi 125,98 juta saham atau 1,525% dari total saham beredar, naik tipis dari 1,521%. Langkah serok saham terjadi saat harga TOBA pekan ini terkoreksi 15,73% ke Rp1.045 per saham.

Corporate Secretary TOBA, Pingkan Ratna Melati, mengatakan pembelian dilakukan untuk tujuan investasi jangka panjang dengan kepemilikan langsung.

Baca Juga: Lepas Sebagian Saham di TOBA, Bara Makmur Abadi Raup Cuan Rp91 Miliar

Di tengah pergerakan harga tersebut, TOBA melanjutkan transformasi bisnisnya. Pada semester I/2025, perseroan melepas dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menambah kas US$123,6 juta dan memangkas emisi karbon tahunan hingga 86% atau 1,4 juta ton CO₂. Divestasi ini menjadi bagian dari strategi pergeseran fokus dari batu bara ke tiga pilar hijau: pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik.

“Kami sedang berada di fase strategis untuk mereposisi portofolio dan fokus pada bisnis yang tidak hanya berpotensi tumbuh, tetapi juga memberi kontribusi positif bagi lingkungan,” ujar Pingkan. 

Baca Juga: BEI Putuskan Gembok Saham TOBA dan MGLV, Ada Apa?

Meski transformasi berjalan, kinerja keuangan semester I/2025 masih tertekan. Pendapatan konsolidasian turun menjadi US$172,2 juta dari US$248,7 juta pada periode sama tahun lalu akibat penurunan volume dan harga jual batu bara. TOBA membukukan rugi bersih US$115,3 juta, terutama karena rugi nonkas dari divestasi PLTU senilai US$96,9 juta.

Kontribusi batu bara terhadap pendapatan susut menjadi 53% dari 82% tahun lalu, sementara segmen pengelolaan limbah mencatat pendapatan US$59,6 juta dengan margin EBITDA 17%. Akuisisi Sembcorp Environment Pte. Ltd. dan Sembcorp Enviro Facility Pte. Ltd. pada paruh pertama 2025 memperluas jangkauan bisnis limbah TOBA di tingkat regional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: