Kredit Foto: Dok. Kemenpar
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperkenalkan industri pariwisata kepada siswa sejak dini dengan mendorong program karya wisata di salah satu sekolah rakyat besutan Presiden RI Prabowo Subianto.
Dorongan tersebut disampaikan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati atau akrab disapa Ni Luh Puspa saat mengunjungi Asrama Sekolah Rakyat XXI Surabaya di Kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jawa Timur, Sabtu (9/8/2025).
Baca Juga: Saparan Apem Yaa Qowiyyu Gerakkan Ekonomi Lokal, dari Pariwisata hingga UMKM
Jawa Timur sendiri selama ini terkenal dengan ragam destinasi wisatanya, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, hingga wisata kuliner.
"Nanti kalau nilai kalian di ujian semester bagus dari Kementerian Pariwisata, saya sebagai Wakil Menteri Pariwisata akan kasih kalian hadiah jalan-jalan atau berwisata. Jadi Bapak dan Ibu Guru mohon pastikan nilai adik-adik ini bagus ya," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Senin (11/8).
Menurutnya, jalan-jalan sangat penting untuk memberikan hiburan dan penyegaran bagi para siswa usai menjalani pendidikan di sekolah dan menjalani kehidupan di asrama selama masa pelajaran.
"Berada di asrama ini tentunya bukan hal yang mudah ya buat mereka. Dan mungkin ada dari mereka yang selama ini belum pernah berwisata,“ katanya.
Ni Luh menuturkan Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Sekolah ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, memberikan pendidikan akademik sekaligus membentuk karakter unggul melalui empat pilar yang mencakup kepemimpinan, keterampilan, nasionalisme, dan keagamaan.
“Lebih dari tiga juta anak Indonesia tidak bersekolah. Sekolah Rakyat hadir untuk memastikan mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar, tumbuh, dan bermimpi. Ini bukan hanya soal pendidikan, tapi soal masa depan bangsa,” ujar Ni Luh.
Program ini diluncurkan serentak pada 14 Juli 2025 di 63 titik. Rencananya, Sekolah Rakyat akan bertambah menjadi 100 titik pada Agustus 2025, dan 159 titik pada akhir tahun, dengan target lebih kurang 15.000 siswa.
Program ini juga menyerap 2.000 guru dan 4.000 tenaga pendukung, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal di sekitar lokasi sekolah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement