Kredit Foto: Istihanah
Presiden Prabowo Subianto mengklaim kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mampu menurunkan tingkat pengangguran ke level terendah sejak krisis moneter tahun 1998.
“Danantara akan ciptakan jutaan lapangan kerja berkualitas terutama di bidang hilirisasi. Alhamdulillah hari ini tingkat pengangguran nasional berhasil turun ke level terendah sejak krisis 1998,” kata Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI–DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Danantara sejatinya baru terbentuk pada 24 Februari 2025 silam. Sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, Danantara memiliki pengelolaan lebih dari 1 triliun USD kekayaan negara. Lewat Danantara, Pemerintah mendorong percepatan investasi dan hilirisasi dibidang strategis di sektor Sumber Daya Alam.
Baca Juga: Bos OJK Ungkap Rencana Merger BUMN Oleh Danantara
CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyebutkan selama empat bulan Danantara diluncurkan, telah mendapatkan pendanaan melalui kerja sama dengan Dana Kekayaan Negara (Sovereign Wealth Fund) lain sebesar USD7 miliar.
"Kurang lebih dari investasi yang masuk di kloter kedua atau kalau dalam satu semester, itu kurang lebih kontribusinya dari Rp950triliun lebih itu mencapai 30%, itu berdasarkan dari hilirisasi," katanya di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Rosan membenarkan bahwa kontribusi investasi di bidang hilirisasi meningkat cukup signifikan ke Danantara. Diketahui, Danantara juga telah menerima 18 dokumen pra feasibility study (pra-FS) proyek hilirisasi dengan nilai investasi total sebesar USD38,63 miliar atau setara Rp618,13 triliun dari 18 proyek ini hilirisasi minerba menjadi yang terbesar dengan 8 proyek senilai USD20,1 miliar dan potensi menyerap 104.974 tenaga kerja. Proyek di sektor pertanian dan kelautan masing-masing menyerap 23.950 dan 67.100 tenaga kerja.
Baca Juga: Bos OJK Ungkap Rencana Merger BUMN Oleh Danantara
Sementara itu, proyek transisi energi bernilai USD2,5 miliar dan menyerap 29.652 tenaga kerja. Di sektor ketahanan energi, nilai investasinya mencapai USD14,5 miliar dengan potensi penyerapan 50.960 tenaga kerja. Secara keseluruhan, 18 proyek ini berpotensi menciptakan 276.636 lapangan kerja langsung dan tidak langsung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Advertisement