Kredit Foto: Futura Energi
PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara) menegaskan komitmennya menjadikan PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) sebagai salah satu pemimpin energi terbarukan di Indonesia. Lewat transformasi bisnis dan akuisisi strategis, perseroan menyiapkan FUTR untuk bersaing dengan raksasa energi lain di tanah air.
Presiden Komisaris Ardhantara Anggara Suryawan menyatakan akuisisi FUTR menjadi langkah penting memperkuat posisi perusahaan di industri energi bersih.
“FUTR memiliki fondasi tepat sebagai perusahaan publik. Melalui FUTR, kami akan mengintegrasikan aset berbasis energi terbarukan, termasuk geothermal Gunung Slamet melalui anak usaha SAE, serta beberapa aset lain yang kini dalam tahap finalisasi. Transformasi ini ditujukan agar FUTR tumbuh menjadi perusahaan energi masa depan berstandar internasional,” ujar Anggara, Rabu (20/8/2025).
Baca Juga: Mau Diakuisisi, Saham FUTR Bolak-balik Kena Suspensi BEI
Proyek andalan yang digarap adalah pengembangan geothermal Gunung Slamet, Jawa Tengah, dengan potensi kapasitas sekitar 220 MW. Proyek tersebut sudah mengantongi Power Purchase Agreement (PPA) bersama PLN. Selain itu, Ardhantara menyiapkan ekspansi ke sektor pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), LPG, dan Green Methanol.
“Geothermal merupakan energi bersih yang stabil dan berkelanjutan. Indonesia memiliki potensi terbesar kedua di dunia. Konsesi Gunung Slamet diproyeksikan menjadi salah satu proyek geothermal terbesar di tanah air, sekaligus pilar penting dalam transisi menuju target net zero emission 2060,” kata Anggara.
Ardhantara telah menanamkan investasi awal lebih dari USD80 juta atau sekitar Rp1,2 triliun untuk eksplorasi dan pembangunan infrastruktur tahap awal. Tahap pengeboran dijadwalkan berlangsung pada 2026–2027 dengan menggandeng mitra global seperti PetroChina, Sinopec, Ormat, hingga Norinco International.
Baca Juga: Ada yang Mau Caplok 49,32% Saham FUTR, Bos Futura Energi Angkat Bicara!
Dari sisi pasar, Direktur Utama Ardhantara Gregory Dhanan menargetkan kapitalisasi FUTR dapat menyamai perusahaan sejenis yang lebih dulu melantai di Bursa Efek Indonesia. “Perusahaan sejenis saat ini sudah memiliki valuasi tinggi, seperti Barito Renewables (BREN) Rp1.170 triliun dan Sinar Mas (DSSA) Rp713 triliun. Dengan transformasi bisnis yang kami jalankan, FUTR punya momentum untuk menuju level tersebut,” jelas Gregory.
Untuk memperkuat modal, Ardhantara menyiapkan langkah korporasi berupa rights issue dalam waktu dekat. Selain itu, perusahaan juga membuka peluang kolaborasi dengan investor strategis dan mitra internasional.
“Visi kami adalah menjadikan FUTR bagian dari ekosistem energi global. Beberapa mitra internasional sudah menyatakan minat, dan kami sangat terbuka untuk kolaborasi,” ujar Gregory.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement