Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Menteri usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mendorong pengusaha UMKM untuk memprioritaskan kebutuhan domestik, selain menargetkan ekspor.
Pasalnya potensi pasar domestik mencakup lebih dari 280 juta jiwa. Dirinya pun menyebut ada beberapa upaya yang bisa dilakukan agar para pengusaha UMKM mampu berperan lebih besar dalam menggerakkan perekonomian nasional.
Baca Juga: Menpar Dampingi Wapres Gibran dalam Event Pacu Jalur 2025
Menurutnya, UMKM harus mampu masuk ke ekosistem ritel modern dan platform digital untuk memperluas pasar dan menjamin usahanya. Hal tersebut bisa terpenuhi jika produk yang dihasilkan inovatif dan sesuai standar pasar. Para pengusaha UMKM juga harus memiliki literasi bisnis, penguasaan teknologi, dan manajemen usaha yang baik.
Selain itu, kata dia, para pengusaha UMKM harus bisa mendapatkan sarana akses permodalan dan penjaminan kredit. Pemerintah telah mendukung hal itu dengan menyalurkan sebanyak Rp132,7 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada lebih dari 2,29 juta debitur hingga semester pertama tahun 2025.
Pemberian legalitas usaha juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Hingga 30 Juni 2025, Kementerian UMKM telah membantu penerbitan 1,44 juta Nomor Induk Berusaha (NIB), 2,34 juta sertifikat halal, serta sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) Bina UMK dan SNI untuk jutaan pengusaha UMKM.
Ini disampaikan Menteri Maman saat membuka Sampoerna Festival UMKM 2025 di The Atrium Sampoerna Strategi Square, Jakarta, Selasa (19/8/2025).
"Percepatan pemberian sertifikasi perizinan kepada UMKM itu tujuannya untuk meningkatkan daya saing agar UMKM bisa tumbuh dan bisa berkompetisi dengan produk dari luar," kata Maman, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Kamis (21/8).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement