Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transformasi Hijau PT Timah, dari Darat ke Laut

Transformasi Hijau PT Timah, dari Darat ke Laut Kredit Foto: PT Timah Tbk
Warta Ekonomi, Bangka Belitung -

PT Timah Tbk memperkuat komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui berbagai program berkelanjutan. Upaya ini mencakup pelestarian keanekaragaman hayati, reklamasi pascatambang darat maupun laut, konservasi satwa, hingga pemberdayaan masyarakat adat dan pengembangan sumber daya manusia melalui beasiswa pendidikan.

Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk, Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara, menegaskan bahwa seluruh langkah ini merupakan bagian dari penerapan good mining practice sebagaimana menjadi kewajiban anggota Holding BUMN Industri Pertambangan Indonesia.

”Kami berkomitmen terhadap dekarbonisasi, menjaga lingkungan, itu kan persyaratan juga di dalam tadi yang saya sebutkan.Untuk terbitnya iup, itu ada proses bagaimana dilihat reklamasi dan lain sebagainya,” ujarnya di Pangkal Pinang dikutip Senin (25/8/2025).

Baca Juga: Timah (TINS) Setor Modal Rp10 Miliar ke Anak Usaha

Sejak berdiri pada 1976, PT Timah beroperasi di Bangka Belitung, Riau, Kalimantan Selatan, hingga Banten dengan wilayah izin usaha pertambangan seluas 473.310 hektare. Di balik aktivitas produksi, perusahaan terus berupaya mengedepankan praktik pertambangan berkelanjutan di Indonesia.

Sulap Lahan Bekas Tambang Jadi Kawasan Produktif

Melalui anak usaha PT Timah Agro Manunggal (TAM), perusahaan mengembangkan konsep agro-industri di lahan bekas tambang. Kawasan Reklamasi Air Jangkang, Kabupaten Bangka, menjadi bukti nyata. Lahan seluas 37 hektare yang dahulu miskin unsur hara kini disulap menjadi pusat edukasi, pertanian terpadu, sekaligus destinasi wisata lingkungan.

Di kawasan ini, tumbuh subur beragam tanaman keras, buah, dan sayuran. PT Timah juga membangun peternakan sapi, kambing, ayam, serta perikanan air tawar dengan sistem bioflok. Air kolong tambang yang semula asam berhasil dinetralkan sehingga bisa digunakan untuk budidaya ikan.

Baca Juga: PT TIMAH Tbk Bagikan Dividen Rp474,65 Miliar dari Laba 2024

“Dulu kawasan ini hanya berupa void dengan tanah tandus. Kini sudah berubah menjadi lahan produktif dan bahkan menjadi tujuan wisata edukasi yang dikunjungi ribuan orang setiap tahun,” ujar Aga, perwakilan PT TAM.

Konservasi Satwa Liar

Di lokasi yang sama berdiri Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) hasil kolaborasi PT Timah dengan Alobi Foundation. Pusat ini fokus menyelamatkan, merehabilitasi, dan melepasliarkan satwa endemik Bangka Belitung serta spesies dilindungi lain.

Sejak 2018, lebih dari 8.000 satwa berhasil direhabilitasi dan dikembalikan ke habitatnya, mulai dari kukang, elang laut, elang bondol, rusa, hingga binturong. PPS juga menjadi penampungan sementara bagi satwa yang terdampak konflik dengan manusia, terutama buaya muara akibat kerusakan habitat. Selain penyelamatan, pusat ini berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat.

Baca Juga: Untuk Merah Putih, 49 Tahun PT Timah Mendukung Pembangunan Nasional

Reklamasi Laut dan Pemulihan Ekosistem

Komitmen PT Timah juga meluas ke laut. Perusahaan aktif melakukan reklamasi perairan dengan menenggelamkan ribuan artificial reef atau terumbu buatan sejak 2016. Hingga 2024, total 7.680 unit terumbu buatan, 3.105 fish shelter, dan 1.475 unit transplantasi karang telah ditempatkan di perairan Bangka Belitung.

Struktur ini menjadi rumah baru bagi ikan dan biota laut, sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan bagi nelayan lokal. Program ini dijalankan bersama pemerintah daerah, akademisi, dan komunitas nelayan agar manfaat ekologi dan ekonomi bisa berjalan seimbang.

Pemberdayaan dan Edukasi Masyarakat

Upaya reklamasi di Air Jangkang juga membuka lapangan kerja. Sebanyak 23 warga lokal terlibat dalam pengelolaan kawasan, mulai dari pertanian, peternakan, hingga PPS. Berbagai kegiatan edukasi lingkungan rutin digelar, seperti lomba memancing, pameran satwa, hingga sekolah lapang. Hingga 2023, kawasan ini telah dikunjungi hampir 10.000 orang, termasuk pejabat pusat dan daerah.

Baca Juga: Laba PT Timah Anjlok 30,93% di Semester I-2025

Menjaga Masyarakat Adat

Selain fokus pada lingkungan, PT Timah berkomitmen menjaga budaya masyarakat adat Mapur melalui pembangunan Kampung Adat Gebong Memarong di Dusun Air Abik, Kabupaten Bangka. Program ini melestarikan tradisi dan ritual adat sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga.

Ketua Harian Lembaga Adat Mapur, Asih Harmoko, mengungkapkan bahwa kerajinan tangan masyarakat yang sebelumnya hanya untuk kebutuhan sendiri kini mulai dipasarkan, bahkan pernah diminati hingga Jepang.

“Dulu hanya dipakai sendiri, sekarang bisa dijual. Dampaknya ekonomi ikut tumbuh, meski keterbatasan SDM masih jadi kendala,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal itu, PT Timah rutin memberikan pelatihan bagi UMKM, dari kerajinan, pariwisata, hingga ketahanan pangan. Warga juga dilatih menjadi pemandu wisata, mengingat kunjungan wisatawan ke kampung adat mencapai 2.000 orang per bulan, terutama saat ritual adat Nujuh Jerami.

Baca Juga: Buaya VS Tambang Timah Ilegal di Bangka : 1 Bulan 1 Korban

Pengembangan SDM Lewat Beasiswa

Komitmen perusahaan terhadap peningkatan kualitas SDM diwujudkan melalui Pemali Boarding School, program beasiswa yang telah berjalan sejak 2000 di SMAN 1 Pemali, Kabupaten Bangka.

Program ini ditujukan bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu di Bangka Belitung, Riau, dan Kepulauan Riau. Hingga kini, 886 alumni telah dilahirkan dan 108 siswa masih aktif menempuh pendidikan asrama penuh. Selain pendidikan formal, peserta juga mendapatkan pembinaan karakter, kemandirian, dan soft skills.

Departemen Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata CSR perusahaan di bidang pendidikan.

Baca Juga: SBM ITB dan PT Timah Lakukan Pemetaan Sosial, Desa Air Abik Jadi Model Pengembangan Wilayah Berbasis Potensi Lokal

“Pendidikan adalah fondasi utama membangun bangsa yang maju. Melalui Pemali Boarding School, kami berharap anak-anak di lingkar tambang menjadi generasi berilmu, berkarakter, dan siap berkontribusi untuk Indonesia Emas,” kata Anggi dalam keterangan resmi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: