Kredit Foto: Kementerian ESDM
Harga minyak dunia ditutup menguat pada perdagangan di Senin (25/8). Pasar diliputi kekhawatiran atas potensi sanksi baru Amerika Serikat ke Rusia. Ukraina di sisi lain juga meningkatnya serangannya terhadap infrastruktur energi dari Moskow.
Dilansir dari Reuters, Selasa (26/8), Minyak Brent naik 1,58% ke US$68,80. Sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat 1,79% ke US$64,80.
Baca Juga: SKK Migas Jalankan Skema Swap Gas Multi Pihak untuk Jaga Pasokan Domestik
Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn mengatakan pasar menilai pembicaraan damai sangatlah lambat antara Rusia dan Ukraina. Hal ini dikhawatirkan akan mendatangkan sanksi baru dari Amerika Serikat (AS).
“Ada kemungkinan sanksi terhadap mereka jika perundingan ini tidak berjalan baik,” ujarnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini juga kembali menegaskan rencana untuk menjatuhkan sanksi jika tidak ada kemajuan menuju kesepakatan damai dalam dua pekan ke depan.
Ukraina di sisi lain juga terus meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia. Serangan drone menyebabkan kebakaran besar dalam terminal ekspor bahan bakar Ust-Luga.
Baca Juga: Soal Dinamika Bitcoin Mining, Marathon (MARA): Mirip Seperti Industri Minyak
Hal itu juga disusul oleh kebakaran dalam kilang dari Novoshakhtinsk. Kilang tersebut memiliki kapasitas 5 juta ton per tahun atau sekitar 100.000 barel per hari, dengan sebagian besar produk untuk ekspor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement