Bursa Eropa Melemah, Pasar Khawatirkan Instabilitas Politik di Prancis

Bursa Eropa ditutup melemah pada perdagangan di Selasa (26/8). Hal ini terjadi karena penurunan tajam saham-saham akibat instabilitas kondisi politik di Prancis. Pasar juga tengah dilanda kekhawatiran atas independensi dari Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Reuters, Rabu (27/8), Indeks Stoxx 600 ditutup turun 0,8% ke 554,20. Ia mencatat penurunan harian terbesar dalam hampir sebulan.

Baca Juga: Bursa Asia Jatuh, Ancaman Tarif Trump Kembali Hantui Pasar Saham

Di Prancis, indeks saham utama dan obligasi pemerintah tertekan setelah tiga partai oposisi menyatakan tidak akan mendukung mosi percaya yang diajukan oleh Perdana Menteri Francois Bayrou. Hal itu sendiri terkait rencana pemangkasan anggaran besar-besaran.

Sebelumnya, Pemerintahan Perdana Menteri Michel Barnier juga tumbang lewat mosi tidak percaya pada Desember 2024. Hal ini mencerminkan berlanjutnya instabilitas politik dalam kawasan ekonomi terbesar kedua zona euro tersebut.

“Dampak lanjutan ke pasar euro lain masih perlu dilihat, namun dalam jangka pendek saham berpotensi terus underperform,” kata IG Group Senior Analyst, Axel Rudolph.

Sentimen global juga semakin tertekan akibat langkah dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia mengumumkan langkah untuk memecat Gubernur The Fed Lisa Cook. Hal itu atas dugaan penyalahgunaan pinjaman hipotek. Langkah tersebut kembali menimbulkan kekhawatiran terhadap independensi bank sentral dari AS.

Baca Juga: BYD Made in Thailand Mulai Diekspor ke Pasar Eropa

Meski berpotensi menghadapi hambatan hukum, jika upaya itu berhasil, sang presiden dapat menunjuk anggota baru dewan gubernur bank sentral setelah sebelumnya mengganti Adriana Kugler.