Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pensiun Sejahtera 101: Kolaborasi untuk Lansia Indonesia Sejahtera

Pensiun Sejahtera 101: Kolaborasi untuk Lansia Indonesia Sejahtera Kredit Foto: Ist

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Bagus Takwin, menyampaikan keynote kedua dengan tema “Bermakna dan Berdaya di Hari Tua: Well-being Lansia di Indonesia”. Bagus mengingatkan bahwa kesejahteraan lansia tidak hanya ditentukan oleh panjang umur, tetapi juga oleh kualitas hidup yang mencakup kesehatan, relasi sosial, kontribusi, dan makna hidup.

Ia mencontohkan figur Saparinah Sadli dan Mbah Wiryo sebagai teladan lansia yang tetap aktif, berdaya, dan memberi dampak positif bagi generasi muda. Ia juga mendorong program konkret seperti kota ramah lansia, posyandu lansia berbasis makna, dan mentoring antargenerasi untuk menciptakan ekosistem lansia yang sehat, bahagia, dan produktif.

Banjaran Surya Indrastomo selaku Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. menekankan pentingnya akses keuangan dalam mendukung masa depan dana pensiun. Dalam paparannya berjudul “Akses Keuangan dan Masa Depan Dana Pensiun”, ia mengingatkan bahwa Indonesia menghadapi risiko demografi dengan meningkatnya rasio ketergantungan lansia yang diperkirakan mencapai 54% pada 2050.

Saat ini, sebagian besar lansia masih bergantung pada keluarga, sementara literasi dan inklusi keuangan dana pensiun masih rendah. Untuk itu, diperlukan inovasi instrumen pensiun, digitalisasi layanan, serta kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta agar dana pensiun dapat menjangkau pekerja formal maupun informal.

Sebagai penutup sesi keynote, Ihda Muktiyanto sebagai Direktur Pengembangan Dana Pensiun, Asuransi, dan Aktuaria Kementerian Keuangan Republik Indonesia  memberikan perspektif mengenai pentingnya dukungan kebijakan fiskal bagi program pensiun.

Ia mencontohkan bahwa di berbagai negara terdapat insentif perpajakan yang mendorong partisipasi masyarakat dalam program pensiun.

Menurutnya, untuk menghasilkan sistem pensiun yang baik, perlu kerja bersama dalam membangun desain program yang mempertimbangkan tantangan nyata di lapangan.

Harapannya, forum ini dapat memberikan masukan konstruktif untuk menyusun sistem pensiun nasional yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan di masa depan.

Setelah sesi keynote, acara dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan empat pembicara dari berbagai bidang, memberikan perspektif yang lebih luas mengenai strategi menuju masa tua yang produktif dan sejahtera.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: