Kredit Foto: PT Kilang Pertamina Internasional
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui anak usahanya PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) tengah membangun proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang mendekati tahap akhir penyelesaian.
Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, mengatakan proyek tersebut saat ini sudah memasuki fase penting persiapan pengoperasian unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC).
“Dalam momen peringatan Hari Kemerdekaan RI beberapa waktu yang lalu, proyek RDMP Balikpapan mencatatkan pencapaian baru dengan melaksanakan loading atau pemasukan perdana katalis pada unit RFCC,” ujar Milla dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (27/8/2025).
Baca Juga: Kilang Pertamina Internasional Akuisisi 14% Saham Patra SK
Milla mengatakan, RFCC baru di Kilang Balikpapan ditargetkan beroperasi pada triwulan IV 2025. Katalis, sebagai komponen utama dalam proses pengolahan, berfungsi mempercepat reaksi kimia untuk menghasilkan produk bernilai tambah. Pemasukan katalis ke dalam hopper menjadi tahap penting sebelum unit RFCC dioperasikan untuk pertama kali.
“Pemasukan katalis ini menjadi pencapaian besar karena menjadi tanda kesiapan unit RFCC. Unit ini nantinya berperan penting untuk mengolah minyak berat menjadi produk bernilai tinggi. Dengan keberhasilan tahap ini, Kilang Balikpapan semakin dekat menuju pengoperasian RFCC,” ujarnya.
Unit RFCC Balikpapan memiliki kapasitas pengolahan hingga 90 ribu barel per hari. Teknologi tersebut mampu meningkatkan nilai tambah residu minyak mentah menjadi produk bernilai tinggi, sekaligus menghasilkan LPG, gasoline, dan propylene.
Baca Juga: Bukan Sekadar Kilang! KPI Siapkan Kilang Tuban Jadi Role Model Energi Berkelanjutan
“Dengan beroperasinya RFCC Balikpapan ini akan semakin menambah kapasitas dan memperkuat kapabilitas KPI sebagai penopang ketahanan energi nasional. Hal ini akan mendukung kemandirian energi nasional karena kilang dapat menghasilkan lebih banyak produk berkualitas tinggi,” jelasnya.
RFCC Balikpapan akan menjadi yang terbesar di lingkungan Pertamina. Saat ini, KPI juga mengoperasikan RFCC di Kilang Cilacap dengan kapasitas 62 ribu barel per hari sejak 2015.
Menurutnya, pencapaian ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, khususnya cita ke-3 tentang kemandirian ekonomi berbasis energi bersih dan berkelanjutan, serta cita ke-6 mengenai pembangunan wilayah yang merata.
Baca Juga: Kilang Pertamina Internasional Siapkan Strategi Khusus untuk Transisi Energi
“Kehadiran RFCC tidak hanya memperkuat pasokan energi nasional, tetapi juga memberikan banyak manfaat lain bagi Indonesia, antara lain membuka peluang pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan aktivitas industri, penyerapan tenaga kerja, dan efek berganda bagi masyarakat sekitar,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Advertisement