- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Ada Program Prioritas Prabowo, Kementerian ESDM Ajukan Pagu Anggaran Rp21,67 Triliun untuk 2026
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajukan pagu anggaran tahun 2026 sebesar Rp21,67 triliun. Hal ini disampaikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (28/8/2025).
Bahlil menjelaskan, pagu awal Kementerian ESDM di tahun 2026 sebenarnya sebesar Rp8,117 triliun, yang terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp4,82 triliun, Badan Layanan Umum (BLU) Rp0,61 triliun, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp2,69 triliun.
Namun untuk memenuhi target prioritas Presiden di sektor energi, termasuk program pemipaan, listrik desa (Lisdes), serta jaringan gas (Jargas), sehingga total Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2026 Sektor ESDM mencapai Rp21.665.527.491
Baca Juga: ESDM Siapkan Listrik dan Gas Gratis untuk Dukung Program 3 Juta Rumah
Bahlil merinci, berbagai program prioritas Presiden tersebut antara lain jaringan gas sebesar Rp4,8 triliun, Pipa Transmisi Gas Cirebon–Bandung Rp854,13 miliar, Pipa Transmisi Gas Semarang–Solo–DIY Rp882,5 miliar, serta Jargas Rumah Tangga Rp477 miliar. Selain itu, Bantuan Pembangunan Berbasis Lingkungan (BPBL) dialokasikan Rp144,58 miliar, dan Listrik Desa Rp5 triliun.
"Nah untuk tahun 2026 kita menganggarkan arahan Bapak Presiden untuk kita melakukan percepatan. Jadi kita dapat anggaran tambahan Rp5 triliun," ujarnya.
Lebih lanjut, anggaran juga dialokasikan untuk pengadaan sarana pendidikan Rp200 miliar, kajian migas reprocessing seismic Rp15,37 miliar, eksplorasi migas Rp502,22 miliar, pembangunan Kapal Geomarin V Rp14,76 miliar, pembangunan kapal pengeboran mineral Rp44,99 miliar, eksplorasi mineral dan batubara Rp509,92 miliar, penguatan pengelolaan data sumber daya alam (SDA) geologi Rp29,9 miliar, serta pemetaan potensi dan pengawasan energi baru terbarukan (EBT) Rp57,16 miliar.
Baca Juga: ESDM Ungkap Sektor Energi Sumbang 12,5% ke PDB Nasional
Guna menopang anggaran tersebut Bahlil mengusulkan agar anggaran 2025 yang masih tersisa dapat dikucurkan di tahun 2026.
"Ini sebenarnya anggaran di perubahan yang sudah kita dapat sekitar Rp15 triliun lebih, tetapi yang bisa tercover di 2025 sekitar Rp7.1 triliun, selebihnya kita luncurkan ke 2026. Jadi total penambahan anggaran kita kurang lebih kurang lebih sekitar Rp21,67 triliun," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement