Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenpar Siap Jadikan Festival Sandeq Silumba Mendunia

Kemenpar Siap Jadikan Festival Sandeq Silumba Mendunia Kredit Foto: Dok. Kemenpar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) siap menjadikan Festival Sandeq Silumba yang merupakan agenda event tahunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) untuk dikenal dunia.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa dalam sambutannya pada Closing Ceremony Festival Sandeq Silumba 2025 di Grand Ballroom Maleo Hotel, Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (26/8/2025) malam

Baca Juga: Kemenpar Manfaatkan Momentum Pacu Jalur untuk Promosikan Jakarta Sebagai Destinasi Wisata

Dalam kesempatan tersebut, dirnya mengapresiasi semangat Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, para passandeq sebutan bagi pelayar yang mengemudikan perahu sandeq dari Polewali Mandar, Majene, dan Mamuju, serta semua pihak yang mendukung pengembangan pariwisata Sulawesi Barat melalui kehadiran event berkualitas yang sarat makna.

“Semangat seperti ini harus kita dukung bersama-sama dan Kementerian Pariwisata siap untuk membuat Sandeq Silumba ini bisa dikenal ke kancah dunia," kata Wamenpar, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Kamis (28/8).

Festival Sandeq Silumba yang berlangsung pada 21-26 Agustus 2025 adalah sebuah kompetisi perahu layar tradisional khas suku Mandar. Lebih dari sekadar sarana transportasi, sandeq telah menjadi warisan budaya maritim, sebuah identitas dan kehormatan masyarakat Mandar, Sulawesi Barat. Walau tanpa mesin, sandeq mampu berlayar melawan arah angin dengan kecepatan mencapai 15-20 knot.

Laut bagi masyarakat Mandar bukan hanya sumber penghidupan tapi juga ruang spiritual. Karenanya pelayaran sandeq kerap diiringi ritual-ritual adat untuk keselamatan. Ini mencerminkanh kepercayaan dan kearifan lokal yang menghormati alam sebagai sesuatu yang sakral mengenai perjalanan hidup.

Nama Sandeq sendiri dalam bahasa Mandar berarti runcing, merujuk pada bentuk haluannya yang tajam dan lancip berarti ketegasan dalam tujuan hidup. Bentuknya seperti sayap perisai, kelincahan dan desainnya yang aerodinamis, serta layar yang terbuka melambangkan keterbukaan terhadap perubahan dan tantangan.

Makna yang terkandung di dalam sandeq inilah yang menjadi unique selling point dan membuat Festival Sandeq Silumba semakin menarik untuk diselami lebih dalam.

“Ini adalah identitas, ini adalah budaya, ini adalah jati diri dari masyarakat Mandar, Sulawesi Barat yang harus kita jaga, harus kita lestarikan. Tapi yang paling penting adalah bagaimana kita harus membuat budaya ini, identitas ini bisa punya nama, bisa dikenal, dan kemudian bisa menjadi atau membuat orang lain ingin mengenal lebih jauh sampai datang,” kata Wamenpar Ni Luh Puspa.

Kementerian Pariwisata dikatakan Ni Luh Puspa siap menggalakkan promosi Festival Sandeq Silumba pada tahun depan secara lebih masif dengan persiapan yang lebih optimal. Hingga diharapkan festival ini bisa masuk menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) salah satu dari empat kategori skala Event By Indonesia Kemenpar.

Festival Sandeq Silumba juga erat kaitannya dengan wisata bahari yang juga menjadi program utama Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana yakni Pariwisata Naik Kelas melalui pengembangan wisata gastronomi, wisata kebugaran (wellness), dan wisata bahari guna meningkatkan dampak ekonomi lokal dan daya saing pariwisata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: