BPJS Kesehatan Goes To Campus di UNJ, Perkuat Pemahaman JKN di Kalangan Mahasiswa
Kredit Foto: WE
BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Timur memperkuat pemahaman dan kesadaran pentingnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada mahasiswa melalui kegiatan BPJS Goes To Campus yang digelar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (26/8). Acara dibuka oleh Direktur Kemahasiswaan dan Alumni UNJ, Yasep Setiakarnawijaya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Timur, Arief Setiadi, menjelaskan bahwa kegiatan berupa kuliah umum ini merupakan langkah strategis dalam memperkenalkan JKN kepada generasi muda.
Arief menyampaikan rasa terima kasih kepada Universitas Negeri Jakarta yang mendukung upaya BPJS Kesehatan dalam memperluas pemahaman pentingnya Program JKN kepada generasi muda yaitu mahasiwa sehingga diharapkan di masa yang akan datang seluruh masyarakat telah terdaftar sebagai peserta JKN karena telah menyadari bahwa jaminan kesehatan itu sangat diperlukan untuk menjaga kita dari ketidakpastian kapan jatuh sakit.
Seperti diketahui Muatan Jaminan Sosial dalam Pendidikan melalui Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tersebut pertama kali diluncurkan pada Desember 2023 lalu. Modul tersebut merupakan tindak lanjut pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2023 tentang Peta Jalan Jamsos 2023-2024.
Pemahaman dan pengetahuan tentang jaminan sosial itu seharusnya sudah dipahami sejak dini, dibentuknya badan pengelola seperti BPJS Kesehatan menjadi bukti negara hadir dalam melindungi kesehatan masyarakatnya. “Salah satu alasan adanya penjaminan melalui Program JKN adalah supaya pada saat kita sakit dan mengakses pelayanan kesehatan, kita tidak lagi perlu khawatir akan biaya pelayanan kesehatan.”
“Kenapa kita harus menjadi peserta JKN?, pertama adalah protection yaitu kita dan keluarga terlindungi dari risiko sakit, kedua adalah sharing yaitu kita sekeluarga yang sehat dapat membantu salah satu anggota keluarga yang sedang sakit, ketiga adalah compliance yaitu kita patuh sekeluarga dengan regulasi yang ada,” imbuh Arief.
Menurut Arif, saat ini di Jakarta sebagian besar fasilitas kesehatan sudah bekerja samavdengan BPJS Kesehatan, baik fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) maupun fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL). “Untuk kondisi kesehatan yang tidak dikategorikan gawat darurat, adik-adik sekalian dapat berobat ke FKTP terlebih dahulu, jika nanti perlu penanganan lebih tinggi seperti ke dokter spesialis sesuai indikasi medis maka dokter di FKTP akan merujuk ke FKRTL contohnya rumah sakit.
Pada kesempatan itu, Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Jakarta, Yasep Setiakarnawijaya mengapresiasi kehadiran tim BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Timur untuk memberikan kuliah umum terkait dengan Program JKN karena banyak manfaat dari program yang di kelola oleh BPJS Kesehatan. “Dengan adanya Program JKN ada proteksi terhadap kita atas ancaman-ancaman tidak punya biaya ketika kita harus mendapatkan pelayanan kesehatan untuk melakukan pengobatan terhadap sakit yang di derita oleh kita.”
“Kita semua telah mengetahui bahwa walaupun yang utama adalah pencegahan terhadap penyakit itu sendiri yaitu promotif dan preventif namun kita tidak akan tahu kapan kita akan jatuh sakit sehingga perlindungan jaminan kesehatan sangatlah penting dan harus kita miliki. Biaya berobat saat ini bisa dikatakan cukup mahal sehingga dengan kita menjadi peserta JKN maka biaya tersebut dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan dan tentunya meringankan beban keuangan kita terhadap biaya pelayanan kesehatan,” tambah Yasep.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Advertisement