Kredit Foto: Istimewa
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menjadi narasumber dalam talkshow "Future-Ready Talent in the Age of Digital Disruption” pada Global Human Capital (GHC) Summit 2025 di The Westin Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Ekraf menekankan talenta kreatif merupakan kunci agar Indonesia bisa kompetitif, bahkan memimpin di panggung global di tengah gempuran disruptif teknologi seperti AI dan Web3.
Baca Juga: Meski Terjadi Gejolak, Arah Pertumbuhan Ekonomi RI Masih di Jalur Positif dan Stabil
"Di era disrupsi digital yang ditandai oleh AI, blockchain, Web3, dan platform global, kita tidak boleh melihat ini sebagai ancaman. Justru inilah peluang besar," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Selasa (2/9).
Acara yang berlangsung pada Selasa (26/8/2025) ini merupakan bagian dari Global Human Capital (GHC) Summit 2025, sebuah forum internasional yang mempertemukan pemimpin pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas untuk membahas masa depan pengembangan sumber daya manusia.
Wamen Ekraf menambahkan bahwa kekuatan terbesar Indonesia ada pada budaya, kreativitas, dan talenta manusianya, yang menjadikan ekonomi kreatif tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga berperan sebagai soft power bangsa di mata dunia.
Wamen Ekraf juga menekankan peran strategis diaspora Indonesia untuk membuka akses pasar internasional, membangun jejaring global, sekaligus menjadi mentor dan kolaborator bagi talenta lokal.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Rahayu Saraswati, yang juga menjadi narasumber dalam diskusi ini menekankan pentingnya membangun ekosistem yang mendukung talenta muda Indonesia agar dapat berkembang menghadapi tantangan era digital.
“Indonesia memiliki bonus demografi yang luar biasa. Jika generasi muda kita dipersiapkan dengan baik, mereka bukan hanya akan menjadi penonton, tetapi pemain utama dalam transformasi digital dan ekonomi kreatif global,” ungkap Rahayu Saraswati.
Melalui kolaborasi hexahelix—yang meliputi pemerintah, industri, akademisi, komunitas, media, dan diaspora—Kementerian Ekraf berkomitmen memperkuat kapasitas talenta nasional. Dengan langkah konkret berupa pendidikan, inkubasi, serta kebijakan pendukung, Kementerian Ekraf optimistis Indonesia mampu menjadikan disrupsi digital sebagai peluang inovasi menuju daya saing global dan pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement