- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Progral Jargas Dilanjut, Kementerian ESDM Usulkan Rp4,8 Triliun untuk Tahun 2026
Kredit Foto: PT Pertamina Gas (Pertagas)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan anggaran sebesar Rp4,8 triliun pada 2026 untuk memenuhi target 1 juta sambungan rumah tangga (SR) program jaringan gas (jargas).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan, kebutuhan total anggaran jargas periode 2025–2026 mencapai Rp5,8 triliun. Jumlah itu terdiri dari Rp1 triliun pada 2025 dan Rp4,8 triliun untuk 2026.
"Untuk jargas rumah tangga, targetnya 1 juta rumah tangga. Tahun depan, dianggarkan Rp4,8 triliun dan tahun ini Rp1 triliun. Sehingga, totalnya menjadi Rp5,8 triliun dan kami akan melanjutkan untuk 2027," ujar Dadan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR di Gedung Parlemen, Rabu (3/9/2025)
Baca Juga: Strategi Hijau PGN: Dari Jargas, Biomethane, hingga Hydrogen
Dadan mengatakan, jargas merupakan program dengan kontrak tahun jamak (multiyears contract). Dengan demikian, target jargas 2025 sebesar 115.264 SR diperkirakan baru bisa rampung dalam dua tahun ke depan.
"Sebagai contoh jargas rumah tangga, target kita 115.264 SR, dianggarkan Rp1 triliun. Tapi, kami mempunyai prognosa baru bisa diselesaikan selama dua tahun dan tahun ini (anggaran) adalah Rp675 miliar," jelasnya.
Dadan menambahkan, sekitar Rp477 miliar sisa anggaran jargas tahun 2025 diusulkan masuk ke 2026. Dengan begitu, kebutuhan anggaran jargas tahun depan diperkirakan mencapai Rp5,27 triliun.
Selain jargas, Kementerian ESDM juga menyiapkan proyek pipanisasi gas bumi. Salah satunya pembangunan pipa transmisi Cirebon-Semarang yang ditargetkan rampung pada awal 2026. Proyek tahap II dari Batang ke Kandang Haur Timur dibiayai APBN senilai Rp258,56 miliar.
Baca Juga: PGN Perluas Peran dalam Transisi Energi, Jargas Didorong Percepat Dekarbonisasi
"Selain itu, kami melanjutkan pembangunan Pipa Gas Bumi Dumai-Sei Mangkei (Dusem) yang ini adalah tahun jamak 2025–2027 sebesar Rp2,1 triliun," kata Dadan.
Dengan adanya tambahan kegiatan tersebut, pagu anggaran Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM membengkak menjadi Rp10,13 triliun dari sebelumnya Rp3,12 triliun.
"Ditjen Migas ada kegiatan-kegiatan tambahan untuk jargas, sehingga totalnya (pagu) adalah Rp10,13 triliun," pungkas Dadan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement