Rusia Berikan Ultimatum ke Ukraina: Damai Lewat Diplomasi atau Militer
Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Mikhail Klimentyev
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya terbuka untuk segera mengakhiri perangnya dengan Ukraina. Hal ini bisa dilakukan dengan jalur diplomasi maupun militer dengan Kiev.
Putin mengatakan bahwa jalur negosiasi masih terbuka jika akal sehat berlaku, hal ini menyusul upaya negosiasi yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
“Jika akal sehat berlaku, maka akan mungkin dicapai solusi yang dapat diterima untuk mengakhiri konflik ini. Itu asumsi saya,” kata Putin, Kamis (4/9).
“Terutama karena kami melihat suasana hati pemerintahan mereka saat ini, bukan hanya pernyataan, tetapi keinginan tulus untuk menemukan solusi. Mari kita lihat bagaimana situasi berkembang,” tambahnya.
Namun, Putin menegaskan tidak ada perubahan pada tuntutan lama dari Rusia. Kyiv masih perlu meninggalkan ambisi bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO). Pihaknya juga ingin mereka mengakhiri diskriminasi terhadap penutur bahasa dari Rusia.
Ia juga menyatakan kesediaan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Moskow. Namun dirinya ingin pertemuan tersebut disiapkan dengan baik dan menghasilkan capaian nyata.
Baca Juga: Bukannya Negosiasi, Rusia Malah Tambah Pasukan dan Luncurkan Ratusan Serangan Drone ke Ukraina
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina menolak gagasan sang presiden, khususnya terkait lokasi pertemuan di Moskow. Kiev menyebut hal tersebut tidak dapat diterima.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement