Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

JP Morgan Prediksi BI Pangkas Suku Bunga Lagi hingga 4,25% di 2025

JP Morgan Prediksi BI Pangkas Suku Bunga Lagi hingga 4,25% di 2025 Kredit Foto: JP Morgan Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

J.P. Morgan menilai Bank Indonesia (BI) masih memiliki ruang untuk melanjutkan pemotongan suku bunga setelah memangkasnya menjadi 5%. Proyeksi lembaga keuangan global itu memperkirakan BI bisa melakukan tiga kali pemotongan tambahan sebesar 25 basis poin hingga akhir tahun, sehingga suku bunga acuan turun ke 4,25%.

"Pemotongan suku bunga terbaru menandakan kebijakan moneter yang lebih akomodatif (dovish), yang berpotensi meredam dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi," ucap Henry Wibowo, Head of Research & Strategy, J.P. Morgan Indonesia, Jakarta, Jumat (5/9/2025). 

Namun, lanjut Henry kelanjutan siklus pemangkasan bunga akan sangat bergantung pada stabilitas nilai tukar rupiah. Aliran modal asing yang kuat akibat kondisi eksternal kondusif sejauh ini dinilai membantu menutup pelemahan pada pos lain neraca pembayaran, seperti penurunan harga komoditas dan dorongan dolarisasi domestik.

Baca Juga: JP Morgan Nilai Prospek Ekonomi Indonesia Tetap Menjanjikan dan Atraktif Bagi Investor Global

Selain pelonggaran moneter, J.P. Morgan memperkirakan prospek perekonomian akan lebih cerah pada paruh kedua 2025. Hal itu seiring selesainya restrukturisasi anggaran senilai sekitar US$20 miliar pada semester pertama dan rencana tambahan pengeluaran pemerintah yang segera digulirkan.

"Paket stimulus senilai US$1,5 miliar (Rp24 triliun) yang diumumkan oleh Menteri Keuangan pada 2 Juni 2025 untuk mendongkrak ekonomi seharusnya disambut baik oleh investor," terang Henry. 

Data menunjukkan pengeluaran fiskal semester pertama 2025 baru mencapai 40% dari target Outlook Anggaran 2025. Angka itu lebih rendah dibanding rata-rata historis 42% pada periode yang sama, sehingga ada ruang percepatan belanja pada semester kedua. Kondisi ini diperkirakan akan menopang pertumbuhan ekonomi.

J.P. Morgan juga memperkirakan pemerintah akan meluncurkan lebih banyak paket stimulus tambahan dalam tiga hingga enam bulan ke depan.

"Sektor yang berpotensi paling diuntungkan meliputi barang konsumsi pokok, bahan baku, barang konsumsi diskresioner, dan properti. Diskon transportasi dipandang dapat mendorong permintaan perjalanan domestik yang ikut menguntungkan sektor perhotelan," jelasnya.

Baca Juga: JP Morgan Perkirakan The Fed Pangkas Suku Bunga di September

Sementara itu, Gioshia Ralie, CEO & Senior Country Officer J.P. Morgan Indonesia, menilai prospek ekonomi Indonesia pada sisa 2025 tetap menjanjikan berkat kombinasi stimulus fiskal, perjanjian perdagangan, dan pelonggaran kebijakan moneter. Kondisi tersebut dinilai membuka ruang pertumbuhan berkelanjutan di tengah valuasi pasar yang masih atraktif.

“Prospek ekonomi Indonesia untuk sisa tahun 2025 tetap menjanjikan, didorong oleh stimulus fiskal, perjanjian perdagangan, dan pelonggaran kebijakan moneter yang membuka jalan bagi pertumbuhan berkelanjutan. Valuasi pasar yang menarik dan kebijakan strategis juga memberi prospek cerah pada sektor-sektor tertentu seperti barang konsumsi, properti, dan perbankan,” katanya, Jakarta, Jumat (5/9/2025).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: