- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
United Tractors (UNTR) Raup Pendapatan Rp68,5 Triliun di Semester I 2025
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp68,5 triliun sepanjang semester I 2025. Angka ini naik 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp64,5 triliun.
Namun, di tengah kenaikan pendapatan, laba bersih Perseroan justru menurun 15% menjadi Rp8,1 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh tekanan pada segmen kontraktor penambangan serta penurunan harga jual batu bara, meski sebagian mampu diimbangi oleh kinerja segmen emas dan mesin konstruksi.
Secara rinci, kontribusi terbesar masih datang dari segmen kontraktor penambangan sebesar Rp26,1 triliun, meskipun nilainya turun 7% dari semester I 2024. Disusul segmen mesin konstruksi yang membukukan pertumbuhan solid 34% menjadi Rp20,9 triliun.
Baca Juga: Emiten Grup Astra (UNTR) Teken Transaksi Afiliasi Rp50 Miliar untuk Modal Kerja
Segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi mengalami penurunan 14% menjadi Rp13,4 triliun. Sementara itu, segmen pertambangan emas dan mineral lainnya tercatat melonjak 60% menjadi Rp7,0 triliun.
Di lini mesin konstruksi, penjualan alat berat Komatsu naik 27% menjadi 2.728 unit, didorong peningkatan permintaan di semua sektor. Komatsu tetap menjadi pemimpin pasar dengan pangsa pasar 26% berdasarkan riset internal perusahaan.
Segmen kontraktor penambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining), mencatatkan penurunan volume pemindahan tanah sebesar 9% menjadi 533 juta bcm, dan produksi batu bara turun 2% menjadi 68 juta ton.
Rata-rata stripping ratio tercatat di level 7,8x. Penurunan ini banyak dipengaruhi oleh curah hujan tinggi yang melebihi proyeksi dalam lima bulan pertama 2025.
Baca Juga: Anak Usaha UNTR Tingkatkan Kepemilikan Saham di Perusahaan Geothermal, Ini Tujuannya
Untuk segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (Turangga Resources), total volume penjualan mencapai 6,6 juta ton, termasuk 2,1 juta ton batu bara metalurgi.
Angka tersebut naik 10% dari periode yang sama tahun lalu. Jika digabungkan dengan penjualan batu bara pihak ketiga, totalnya menjadi 7,8 juta ton, tumbuh 3% secara tahunan.
Sementara itu, bisnis emas dan mineral lainnya menunjukkan performa cemerlang. Pertambangan emas Perseroan dioperasikan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR), yang mencatatkan total penjualan setara emas sebesar 125 ribu ons, 14% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.
Tak hanya itu, United Tractors juga menggarap bisnis nikel melalui PT Stargate Pacific Resources (SPR) yang beroperasi di Konawe Utara. Hingga Juni 2025, SPR menjual 1,1 juta wet metric ton (wmt) bijih nikel, terdiri atas 360 ribu wmt saprolit dan 727 ribu wmt limonit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement