Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menargetkan Indonesia dapat menyusul Amerika Serikat (AS) terkait dengan total instalasi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan menjadi yang terbesar di dunia dalam waktu dekat.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengatakan target tersebut tergambar dari upaya penambahan instalasi PLTP dalam Rencana Usaha Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2024-2035.
Dimana, dalam RUPTL tersebut Indonesia akan memiliki tambahan instalasi PLTP sebesar 5,2 gigawatt (GW). Dengan begitu Indonesia dapat menyalip AS yang berada di peringkat pertama negara dengan instalasi PLTP terbesar di dunia sebesar 3,6 GW.
Baca Juga: Indonesia Tambah 100 MW PLTP Sejak Kabinet Prabowo
"Posisi kita ini kalah sedikit, dari Amerika. Jadi posisi nomor satu ini Amerika saat ini dengan install 3,6 GW, kita pada posisi 2,7 GW. Nah, di dalam lima tahun ini kita berharap percepatan tambah satu giga. Jadi kita bisa melompat untuk menjadi nomor satu di dunia," ujar Eniya dalam pembukaan Indonesia International Conference on Geothermal Energy (IICGE) 2025 di JCC, Jakarta, Rabu (18/9/2025).
Eniya mengatakan, selain mendorong tercapainya pembangunan PLTP melalui RUPTL, Kementerian ESDM juga melakukan upaya lain dengan memangkas waktu perizinan pengelolaan wilayah kerja panas bumi (WKP) dari semula 18 bulan menjadi hanya 7 hari.
Eniya mengungkapkan reformasi perizinan tersebut sesuai instruksi Menteri ESDM. Sistem online single submission memungkinkan proses izin yang sebelumnya rumit dan memakan waktu panjang menjadi jauh lebih cepat.
“Perizinan yang tadinya satu setengah tahun, sudah kita percepat menjadi online single submission dengan waktu hanya tujuh hari,” ucapnya.
Eniya menambahkan, pemangkasan perizinan itu telah membuahkan hasil. Dua WKP—Cisolok dan Danangin—telah memperoleh izin pengelolaan panas bumi hanya dalam sepekan. Ia berharap pemenang lelang segera mengembangkan potensi panas bumi menjadi listrik bersih.
“Waktu itu kita laporkan bahwa pemenang lelang yang akan mendapatkan izin panas bumi itu ada di Cisolok, Danangin. Dan itu sudah keluar dengan izin hanya tujuh hari,” ucapnya.
Baca Juga: Gubernur NTT Tegaskan Dukungan terhadap Pengembangan Panas Bumi di Poco Leok
Menurut Eniya, kebijakan percepatan ini juga mendorong pertumbuhan kapasitas PLTP Indonesia. Sejak terbentuknya Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto, kapasitas PLTP bertambah 100 megawatt (MW), naik dari 2,6 GW menjadi 2,71 GW dari total potensi panas bumi nasional sebesar 27 GW.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement