Kredit Foto: Hexindo
PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) menegaskan fokus mempertahankan pangsa pasar di sektor agrobisnis yang menjadi penyumbang utama penjualan alat berat perseroan. Langkah ini diambil seiring ketatnya persaingan industri, terutama dari produsen asal Tiongkok yang semakin agresif membidik pasar dalam negeri.
Presiden Direktur Hexindo, Dwi Swasono, mengatakan sektor agro konsisten menjadi kontributor terbesar penjualan alat berat. Sepanjang 2024, penjualan ekskavator untuk sektor tersebut mencapai 1.022 unit atau 38% dari total penjualan 2.597 unit. Angka itu melampaui konstruksi 25%, kehutanan 24%, pertambangan 12%, dan sektor lain 1%.
“Hexindo akan melakukan yang terbaik karena bagaimanapun juga sektor agro adalah penyumbang profit andalan perseroan,” ujar Dwi, dikutip Senin (22/9/2025).
Baca Juga: Enam Tahun Menjabat, Presiden Direktur Hexindo (HEXA) Putuskan Mundur
Untuk mempertahankan posisi, Hexindo menggenjot strategi pendekatan pelanggan. Perusahaan menawarkan kemudahan fasilitas pembiayaan melalui kerja sama dengan beberapa perusahaan pembiayaan (leasing company). Selain itu, perseroan juga menggandeng pabrikan guna menekan harga produk agar lebih kompetitif tanpa menurunkan kualitas.
“Hexindo selalu berusaha melengkapi lini produk yang kami ageni dan hal ini juga untuk memudahkan pelanggan mendapat pelayanan melalui satu pintu,” jelas Dwi.
Hexindo juga memperkuat layanan purna jual dengan membuka kembali kantor perwakilan di Papua-Merauke agar pelanggan di wilayah timur mendapatkan akses lebih baik. Perseroan secara paralel meluncurkan produk baru, termasuk mid-size excavator, mini excavator, dan wheel loader untuk memperluas pilihan pelanggan.
Baca Juga: Pendapatan Rp7,19 Triliun, Emiten Sawit SSMS Catat Lonjakan Laba 80,81% di Semester I 2025
Pada 2025, Hexindo membidik penjualan ekskavator ukuran 6 ton ke atas mencapai 2.900 unit, didukung realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) di sektor pangan dan energi.
Direktur Keuangan Hexindo, Yoshendri, menambahkan perseroan menargetkan pendapatan bersih USD609,8 juta dan laba bersih USD34,9 juta sepanjang April 2025–Maret 2026. Kontributor utama tetap berasal dari penjualan alat berat serta dukungan produk dan layanan purna jual.
“Meski margin penjualan alat berat lebih kecil, kontribusinya tetap signifikan. Kami juga terus mencermati sektor pertambangan yang diharapkan membaik,” kata Yoshendri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement