Dolar Naik Meski Hadapi Kekhawatiran Dampak Shutdown Pemerintah AS
Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap euro dan yen pada perdagangan di Kamis (2/10). Hal ini terjadi ketika pelaku pasar menimbang dampak penutupan sebagian pemerintahan (shutdown) yang menunda rilis data ekonomi penting, termasuk laporan pekerjaan bulanan September di Negeri Paman Sam.
Dilansir dari Reuters, Jumat (3/10), Indeks Dolar (DXY) terakhir tercatat naik 0,13% menjadi 97,86. Laporan ketenagakerjaan tidak terbit akibat shutdown. Namun, Federal Reserve dan sektor swasta akan memberikan data serupa sehingga pasar tidak sepenuhnya kehilangan panduan.
Baca Juga: Pejabat The Fed Ini Peringatakan Risiko Berlanjutnya Pemangkasan Suku Bunga AS
“Anggapan bahwa pasar dan bank sentral akan kehilangan arah karena tidak adanya data pemerintah adalah kesalahpahaman. Pasar kini sudah banyak mengandalkan data dari sektor swasta,” kata Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex, Marc Chandler.
Chandler menambahkan bahwa beberapa pelaku pasar semula memperkirakan shutdown akan melemahkan dolar, namun ekspektasi itu justru berbalik arah.
“Banyak yang mengira dolar akan tertekan saat pemerintah tutup. Mereka kini terjebak posisi yang salah dan terpaksa keluar,” ujarnya.
Laporan Federal Reserve Chicago memperkirakan tingkat pengangguran pada bulan lalu berada di 4,3%. Hal tersebut menunjukkan belum ada lonjakan tajam pengangguran meskipun pasar tenaga kerja melambat di AS.
Pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga dua puluh lima basis poin oleh pada pertemuan bulan ini hampir pasti terjadi, dengan peluang serupa untuk pemangkasan tambahan pada Desember.
Baca Juga: Pejabat The Fed Ini Buka Opsi Dilanjutkannya Pemangkasan Suku Bunga AS
Adapun Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan mengatakan pemangkasan suku bunga bulan lalu diperlukan sebagai langkah antisipatif terhadap risiko pelemahan tajam pasar tenaga kerja. Namun ia menegaskan penurunan suku bunga lanjutan harus dilakukan dengan hati-hati karena pelemahan pasar tenaga kerja saat ini masih bersifat bertahap.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement