Kredit Foto: VKTR
PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mempercepat ekspansi pasar kendaraan listrik dengan memperluas jangkauan ke segmen business to business (B2B), setelah sebelumnya fokus pada pasar pemerintah.
Langkah ini ditopang beroperasinya pabrik perakitan completely knocked down (CKD) pertama untuk kendaraan listrik komersial di Magelang, Jawa Tengah.
Direktur VKTR, Achmad Amri Aswono Putro, mengatakan pembangunan pabrik senilai Rp400 miliar tersebut rampung pada semester I 2025. Berdiri di lahan seluas 4 hektare, fasilitas ini memiliki kapasitas produksi 3.000 unit bus dan truk listrik per tahun.
“Sebagian besar revenue dari kontrak bus listrik Transjakarta dan produk lain baru akan diakui pada kuartal IV,” ujarnya dalam paparan publik, Jumat (3/10/2025).
Baca Juga: BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham ESTA, VKTR dan SOFA
Amri menuturkan, pada semester I 2025 perseroan membukukan pendapatan Rp414 miliar, naik tipis 1,2% dibanding periode sama tahun lalu. Namun, laba bersih terpangkas dari Rp20 miliar menjadi Rp8 miliar karena penundaan pencatatan penjualan kendaraan listrik yang mayoritas baru akan terealisasi di paruh kedua tahun ini.
Meski demikian, total aset VKTR meningkat menjadi Rp1,79 triliun dari Rp1,6 triliun per Desember 2024, seiring penyelesaian pabrik Magelang.
Pada kuartal IV 2025, VKTR dijadwalkan mengirim 80 unit bus listrik 12 meter CKD untuk Transjakarta, sehingga total armada yang dipasok mencapai 152 unit. Bus tersebut telah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 40% sesuai regulasi pemerintah.
Sementara itu, Chief of Corporate Affairs & Corporate Secretary VKTR, Indah Permatasari Saugi, menyebutkan hingga Juni 2025 sudah ada 85 unit bus listrik perseroan yang beroperasi dengan jarak tempuh kumulatif 10,9 juta kilometer.
“Transportasi rendah emisi ini sudah dirasakan lebih dari 10 juta penumpang,” ujarnya.
Dampaknya, emisi karbon turun 10.433 ton CO2 atau setara penanaman 47 ribu pohon, serta penghematan bahan bakar 3,2 juta liter.
Selain pasar business to government (B2G) seperti Transjakarta dan Ibu Kota Nusantara (IKN), VKTR kini merambah B2B.
Baca Juga: CATL Pasok Baterai Lebih dari 20 Juta Unit Kendaraan Listrik di Seluruh Dunia
"Produk bus dan truk listrik sudah dikirim ke perusahaan kertas di Riau, pabrik rokok, operator bandara untuk bus apron, serta kendaraan sampah listrik untuk pemerintah daerah. Ke depan, sektor perkebunan, pertambangan, dan logistik masuk radar ekspansi perseroan," imbuhnya.
Manajemen menegaskan seluruh strategi bisnis ini dijalankan berdasarkan prinsip keberlanjutan dan tata kelola perusahaan yang baik.
“Kami berkomitmen penuh pada keterbukaan informasi sesuai regulasi OJK dan BEI,” kata Amri.
Dengan kombinasi ekspansi B2B, peningkatan TKDN, dan pembangunan pabrik CKD, VKTR menargetkan percepatan transisi kendaraan komersial nasional menuju elektrifikasi penuh, sekaligus memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement