Kredit Foto: Antara/Rizal Hanafi
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memangkas tajam proyeksi pertumbuhan volume perdagangan barang global untuk 2026. Pihaknya hanya memproyeksikan hal tersebut dalam kisaran dari 0,5%.
Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia, Ngozi Okonjo-Iweala mengatakan bahwa prospek murung tersebut terjadi akibat tarif yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Baca Juga: Perdagangan Saham DEFI Dibekukan Sementara Usai Anjlok Tajam
“Prospek untuk tahun depan lebih suram. Saya sangat prihatin,” kata Ngozi Okonjo-Iweala, dilansir Rabu (8/10).
Namun, Ngozi juga menambahkan bahwa sistem perdagangan berbasis aturan (rules-based multilateral system) tetap memberikan stabilitas meski dihadapkan gejolak perdagangan akibat tarif.
Adapun Organisasi Perdagangan Dunia menaikkan perkiraan pertumbuhan volume perdagangan tahun ini menjadi 2,4%. Hal tersebut didorong oleh lonjakan impor sebelum kenaikan tarif dan pertumbuhan perdagangan barang terkait kecerdasan buatan (AI). Meski demikian, proyeksi tersebut masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 2,8%.
Organisasi Perdagangan Dunia memperkirakan pertumbuhan perdagangan barang dunia melambat menjadi 2,4% di 2025. Hal tersebut akan menurun drastis menjadi 0,5% di 2026.
Proyeksi tersebut diprediksi terjadi seiring prediksi perlambatan pertumbuhan pendapatan domestik bruto global. Tahun ini, data terkait diprediksi akan mencapai 2,7% di 2025. Namun hal tersebut diprediksi akan menurun menjadi 2,6% di 2026.
“Kebijakan tarif membebani perdagangan, meskipun efeknya tertunda karena lonjakan impor dan penangguhan beberapa kenaikan tarif, yang mendorong dampaknya ke paruh akhir tahun ini dan terutama tahun depan,” kata Okonjo-Iweala.
Pada paruh pertama tahun ini, volume perdagangan barang dunia naik secara tahunan hingga 4,9%. Adapun nnilai perdagangan meningkat hingga 6%. Kondisi ini membuat lembaga dagang dunia ini menaikkan proyeksi pertumbuhan tahun ini menjadi 2,4%.
Lonjakan pengiriman barang seperti mesin, kendaraan bermotor, dan kayu sebelum tarif dinaikkan, serta permintaan tinggi untuk produk terkait akal imitasi menjadi pendorong utama pertumbuhan tersebut.
Perdagangan barang yang terkait akal imitasi seperti semikonduktor dan peralatan telekomunikasi, menyumbang hampir setengah dari pertumbuhan perdagangan global, bahkan melonjak secara tahunan hingga 20%.
Baca Juga: BEI Hentikan Perdagangan 7 Saham yang Melonjak Gila-Gilaan
Asia dan Afrika diperkirakan akan mencatat pertumbuhan volume ekspor tercepat pada tahun ini, sedangkan pertumbuhan ekspor kawasan euro akan melambat. Semua kawasan juga diprediksi mengalami pelemahan kinerja impor pada 2026.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement