Kredit Foto: Cita Auliana
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa Indonesia kini menempati peringkat ketiga sebagai ekonomi syariah terbesar di dunia. Posisi Indonesia mengalami lonjakan signifikan dari sebelumnya peringkat ke-10.
Perry menyebut, hal tersebut berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy Report. Dalam laporan tersebut, Indonesia bersaing dengan Saudia Arabia dan Malaysia.
"Indonesia sekarang peringkatnya naik dari 10 ke 3 Ekonomi global 10 tahun dari ranking 10 Ekonomi syariah Indonesia melonjak ke 3 So we are competing with our brother and sister From Saudi Arabia and Malaysia The 3 biggest syariah economy in the world Masya Allah," kata Perry dalam pembukaan ISEF ke-12, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Baca Juga: Airlangga Pede Target Pertumbuhan 8% Tercapai Lewat Ekonomi Syariah
Dalam kesempatan tersebut, Perry juga mengajak seluruh peserta untuk melakukan muasabah (refleksi diri) dan memperkuat komitmen dalam mengembangkan ekonomi syariah di masa depan. Ia mengutip nilai-nilai dari Surat Ali Imran ayat 103-104 tentang pentingnya bersatu dan saling mengingatkan dalam kebaikan.
"12 tahun lalu kita menyelenggarakan ISEF Kita tidak tahu apa-apa bagaimana mengembangkan ekonomi pesantren, bagaimana halal value chain, kita tidak tahu waktu itu, bagaimana kita mengembangkan zakat, infak sodakoh," tuturnya.
Perry juga mengatakan saat itu, Indonesia belum memiliki Bank Syariah terbesar, namun kini sudah banyak bank Syariaj menandakan keuangan syariah sudah dikenal masyarakat.
Baca Juga: Lewat Halal Indo 2025, BSI Tegaskan Komitmen Dukung Pertumbuhan Ekonomi Syariah
"Dan juga kita tidak punya bank syariah terbesar di Indonesia dan kita tidak tahu juga bagaimana kita berdakwah ekonomi keuangan syariah Itu ISEF ke pertama," terangnya.
Perry mengatakan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), ekonomi dan keuangan syariah sebagai strategi utama untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
"Oleh karena itu ISEF hadir sebagai platform yang mempresentasikan program-program kedepan karena itu sebagai pelaksanaan Untuk RPJPN 2025 sampai 2029," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement