Risalah The Fed September: Mayoritas Prediksi Adanya Pemangkasan Suku Bunga Lanjutan
Kredit Foto: Istimewa
Pejabat Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) sepakat dalam rapat kebijakan moneter pada bulan lalu bahwa risiko terhadap pasar tenaga kerja telah meningkat sehingga memerlukan pemangkasan suku bunga, meskipun sebagian tetap waspada terhadap ancaman inflasi yang masih tinggi.
“Sebagian besar peserta menilai bahwa tepat untuk mengarahkan kisaran target suku bunga federal funds ke level yang lebih netral karena risiko terhadap lapangan kerja meningkat,” ungkap Risalah Minutes The Fed, dilansir Kamis (9/10).
Baca Juga: Pejabat The Fed Minneapolis: Demam Akal Imitasi Pengaruhi Arah Suku Bunga AS
Namun, mayoritas pejabat juga menyoroti risiko kenaikan inflasi yang masih tinggi, terutama karena angka inflasi yang terus menjauh dari target 2%. Selain itu, kekhawatiran diperkuat oleh ketidakpastian dampak kebijakan tarif.
Rapat tersebut menghasilkan keputusan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar dua puluh lima basis poin menjadi kisaran 4,00%–4,25% di September. Proyeksi terbaru menunjukkan sebagian besar pejabat memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan lagi tahun ini, meskipun pandangan mereka terbelah.
Dari sembilan belas peserta rapat, sembilan memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan lagi, sembilan lainnya memperkirakan hanya satu kali atau tidak ada pemangkasan tambahan, dan satu peserta menginginkan pemangkasan yang lebih agresif sebesar lima puluh basis poin.
Investor saat ini memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga lanjutan tahun ini. Namun, risalah rapat mengungkapkan adanya perdebatan yang kompleks mengenai seberapa besar pengetatan kebijakan saat ini membebani investasi dan belanja.
Baca Juga: Adira Finance (ADMF) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Total Rp2,35 Triliun
Rapat The Fed berikutnya dijadwalkan berlangsung pada 28–29 Oktober. Pasar memperkirakan adanya pemangkasan tambahan sebesar dua puluh lima basis poin. Analisis sejak rapat bulan lalu menjadi lebih sulit karena penutupan sebagian pemerintah federal telah menunda publikasi laporan ketenagakerjaan dan dapat menghambat rilis data inflasi konsumen pekan depan di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement