Kredit Foto: Kementerian ESDM
Harga minyak dunia turun tajam pada perdagangan di Kamis (9/10). Israel dan Hamas menandatangani kesepakatan gencatan senjata, menurunkan kekhawatiran pasar terhadap risiko geopolitik di Timur Tengah.
Dilansir dari Reuters, Jumat (10/10), Brent Crude ditutup turun 1,6% menjadi US$65,22. Sementara West Texas Intermediate (WTI) melemah 1,7% menjadi US$61,51.
Baca Juga: Rakyat Bisa Jual Minyak ke Pertamina, Harganya Tembus 80% dari ICP
Kesepakatan Hamas dan Israel mencakup penghentian pertempuran, penarikan sebagian pasukan, serta pembebasan seluruh sandera sebagai imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina.
“Futures minyak mentah berada dalam fase korektif karena konflik Israel–Hamas tampaknya akan berakhir,” kata Wakil Presiden Senior Perdagangan BOK Financial, Dennis Kissler.
OPEC+ baru-baru ini sepakat menaikkan produksi pada November dalam jumlah lebih kecil dari ekspektasi pasar. Hal tersebut membantu meredakan kekhawatiran kelebihan pasokan global.
Sementara itu, kebuntuan terkait rancangan undang-undang pendanaan pemerintah terus berlanjut, memperpanjang penutupan pemerintahan (shutdown) yang berpotensi menekan ekonomi dan permintaan minyak dari Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Tak Lagi 'Kucing-Kucingan', 45 Ribu Sumur Minyak Rakyat Siap Dilegalkan
India dan AS tengah melanjutkan pembicaraan perdagangan. Negeri Paman Sam juga menjatuhkan sanksi baru terhadap sekitar 100 individu, entitas, dan kapal yang terlibat dalam perdagangan minyak dan petrokimia dari Iran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement