Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UMKM Bisa Ekspor! Kemendag Catat Transaksi Rp1,4 Triliun Lewat Bisnis Matching Online ke 46 Negara

UMKM Bisa Ekspor! Kemendag Catat Transaksi Rp1,4 Triliun Lewat Bisnis Matching Online ke 46 Negara Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bandung -

Upaya pemerintah memperluas akses pasar ekspor bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menunjukkan hasil nyata.

Melalui program UMKM Bisa Ekspor yang dijalankan sejak Januari 2025, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag) berhasil mencatatkan nilai transaksi ekspor lebih dari Rp1,4 triliun, atau setara lebih dari 100 juta dolar AS.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kemendag, Arief Wibisono, menjelaskan bahwa kunci keberhasilan program ini terletak pada pemanfaatan teknologi digital melalui kegiatan business matching online yang mempertemukan UMKM lokal dengan pembeli dari luar negeri.

Baca Juga: Ekspor Jabar Terus Moncer, Produk UMKM dan Industri Kreatif Jadi Primadona Pasar Global

“Pelaku usaha dalam negeri kami fasilitasi secara daring dengan pembina UMKM dari berbagai pihak seperti Bank Indonesia, dinas provinsi, hingga perbankan. Setelah itu mereka dipertemukan dengan perwakilan dagang Indonesia di 46 kantor luar negeri yang tersebar di 33 negara,” jelas Arief, Jumat (10/10/2025).

Melalui mekanisme tersebut, lanjutnya, para pembeli (buyer) dari mancanegara dapat melihat langsung profil dan kualitas produk UMKM Indonesia secara digital sebelum melakukan pemesanan.

“Hasilnya, sejak Januari hingga September, nilai transaksi yang berhasil dibukukan mencapai lebih dari Rp1,4 triliun. Sekitar 50 juta dolar AS di antaranya sudah dalam bentuk confirmed order, sisanya dalam proses finalisasi,” ungkap Arief.

Arief menambahkan, sejumlah buyer dari India, Vietnam, hingga Lebanon akan datang langsung ke Indonesia, termasuk ke Jawa Barat, untuk meninjau produk secara langsung pasca-pertemuan daring.

Program UMKM Bisa Ekspor menjadi wadah bagi pelaku usaha kecil untuk memperluas pasar ke wilayah prospektif non-tradisional, seperti Afrika, Asia Tengah, Amerika Latin, hingga Timur Tengah. Negara-negara ini dinilai memiliki daya beli tinggi dan kebutuhan yang sesuai dengan karakter produk Indonesia.

“Misalnya di Afrika, permintaan bahan baku dan produk kecantikan dari Indonesia sangat besar. Kita sudah mulai membuka akses pasar ke negara seperti Mozambik dan Tunisia sebagai pintu masuk menuju Eropa,” katanya.

Selain memperluas jaringan pasar, Kemendag juga memastikan kesiapan produk ekspor Indonesia melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Ekspor yang berfungsi mengawasi standar mutu produk agar memenuhi persyaratan nasional maupun internasional.

Baca Juga: Dukung Ekonomi Hijau, Surveyor Indonesia Buka Akses Green Financing bagi UMKM

“Sejauh ini, tidak ada masalah produk kita beredar di negara lain. Justru semakin banyak buyer baru yang tertarik karena kualitas dan inovasi produk UMKM Indonesia,” ujar Arief.

Arief menegaskan, Indonesia memiliki potensi ekspor luar biasa karena kekayaan sumber daya alam dan manusia yang kreatif. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong UMKM agar berani berinovasi dan siap beradaptasi, termasuk dengan memanfaatkan platform digital inatrade.id dan inaexport.id yang kini telah mempertemukan lebih dari 12.000 pelaku usaha dengan 2.000 buyer internasional.

“Kita ingin menjadikan UMKM Indonesia pemain utama di pasar global. Melalui digitalisasi ekspor, peluang itu bukan lagi mimpi,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: