Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Capital Inflow Rp26,6 Triliun Jadi Bukti Prospek Ekonomi Indonesia Dilirik Asing

Capital Inflow Rp26,6 Triliun Jadi Bukti Prospek Ekonomi Indonesia Dilirik Asing Kredit Foto: Youtube
Warta Ekonomi, Jakarta -

Arus masuk modal asing (capital inflow) ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp26,66 triliun hingga Oktober 2025. Pencapaian ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi dan kinerja fiskal Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, aliran dana asing yang konsisten menunjukkan sentimen positif terhadap kebijakan fiskal pemerintah.

"Dan kita juga lihat bahwa capital inflow masih terjadi untuk SBN, 26 triliun capital inflow untuk SBN yang mencerminkan kepercayaan investor asing terhadap kinerja fiskal dan prospek ekonomi Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita edisi Oktober 2025, dikutip Kamis (16/10/2025).

Baca Juga: Pasar SBN Membaik, Turunnya Yield Tingkatkan Kepercayaan Asing

Suahasil menambahkan, indikator kepercayaan pasar juga terlihat dari penyempitan spread antara yield SBN tenor 10 tahun dan surat utang Amerika Serikat (UST) yang kini berada di level 206 basis point (bps).

"Kalau tadi kita sebut angka spread yang 206 basis point, tolong Indonesia ditunjukkan yang kuning 206 itu, ya itu dia tanggal 10 Oktober, bisa dibandingkan dengan negara-negara peer kita, Filipina, Brazil, Meksiko, Saudi Arabia," ujar Suahasil.

Berdasarkan data data yang dipaparkan Suahasil, posisi spread Indonesia lebih rendah dibandingkan sejumlah negara sekelas seperti Filipina (224 bps), Brasil (1.059 bps), Meksiko (506 bps), dan Arab Saudi (575 bps). Capaian ini menegaskan persepsi risiko Indonesia yang relatif terjaga dan daya tarik pasar keuangannya di kawasan.

Baca Juga: BI Borong SBN Rp217 Triliun dan Program Debt Switching Rp160,07 triliun

"Bisa dibandingkan dengan negara-negara peer kita, Filipina, Brazil, Meksiko, Saudi Arabia, yang kira-kira rating, country ratingnya itu ya dekat-dekat dengan kita. Maka angka spread kita 206 itu cukup baik, dan ini bahkan lebih rendah dibandingkan beberapa negara peers kita," tulis Suahasil.

Kinerja positif juga tercermin dari data Bloomberg yang menunjukkan penurunan yield SBN 10 tahun sebesar 88 bps atau 12,6% secara tahunan menjadi 6,09% pada Oktober 2025. Kondisi ini sejalan dengan tren pelonggaran suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed), yang meningkatkan minat investor terhadap aset berdenominasi rupiah.

Dengan fundamental fiskal yang solid dan arus modal asing yang stabil, Indonesia dinilai berhasil mempertahankan kepercayaan pasar global, sekaligus memperkuat prospek pertumbuhan ekonomi di sisa 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: