Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Strategi BRI Jaga Kualitas Pembiayaan KPR Subsidi

Ini Strategi BRI Jaga Kualitas Pembiayaan KPR Subsidi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memegang peran sentral sebagai penyalur utama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi. Peran ini merupakan bagian dari dukungan nyata BRI terhadap program nasional seperti Asta Cita, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menyediakan hunian yang layak dan terjangkau. Komitmen BRI tidak hanya terbatas pada memperluas akses perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), tetapi juga fokus pada pemeliharaan kualitas kredit secara berkelanjutan.

Hingga akhir Agustus 2025, kontribusi BRI dalam pembiayaan perumahan rakyat cukup signifikan. Bank ini telah menyalurkan KPR Subsidi kepada 107.244 keluarga di seluruh Indonesia, dengan total nilai outstanding mencapai Rp14,65 triliun. Mayoritas, yakni sekitar 97% dari penyaluran tersebut, dilakukan melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Skema FLPP ini sangat vital dalam mendukung target Program 3 Juta Rumah pemerintah, memastikan MBR mendapatkan akses pembiayaan perumahan yang terjangkau.

Meskipun gencar menyalurkan, Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menekankan bahwa prinsip kehati-hatian selalu menjadi prioritas utama. Dalam setiap proses pengajuan KPR Subsidi, BRI menerapkan assessment atau penilaian yang ketat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap calon debitur benar-benar memenuhi seluruh kriteria dan persyaratan yang berlaku, sehingga kualitas portofolio kredit tetap terjaga kesehatannya.

Baca Juga: BRI Peduli Dorong Ketahanan Pangan Lewat Panen Raya BRInita

“Dalam bank memberikan kredit kan, tentunya ada assessment dan ketentuan yang ada harus dipenuhi. Nah, atas dasar itu kita juga melihat realitanya seperti apa, dan kita tahu bahwa mana yang memang bisa, mana yang belum atau tidak bisa,” ucapnya.

Pendekatan ini pun menjadi kunci dalam menjaga kualitas pembiayaan tetap sehat. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) KPR Subsidi BRI yang tetap terjaga dengan baik.

Adapun dari sisi pendanaan, BRI memastikan kesiapan penuh untuk menopang pembiayaan perumahan rakyat, di mana pada triwulan II 2025, likuiditas BRI berada dalam kondisi kuat dan memadai dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) di level 84,97%. Kondisi ini menunjukkan ruang likuiditas yang sangat memadai untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu, tambahan likuiditas sebesar Rp55 triliun dari pemerintah juga semakin memperkuat kemampuan BRI dalam menyalurkan pembiayaan hunian bersubsidi.

Kendati demikian, Hery mengakui, tantangan dalam pembiayaan perumahan masih cukup besar, terutama karena backlog perumahan di segmen masyarakat menengah ke bawah yang mencapai sekitar 10 juta unit. Adapun, salah satu hambatan yang masih sering dijumpai adalah minimnya pemahaman calon nasabah mengenai prosedur pengajuan dan akses pembiayaan. “Kuncinya adalah sosialisasi dan kemudahan calon nasabah untuk melakukan pengajuan serta mendapatkan pembiayaan,” ujar Hery.

Hery menyebut dengan dukungan lebih dari 7.000 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, BRI pun memiliki kemampuan untuk mengakselerasi perluasan akses layanan pembiayaan hingga ke pelosok. Jaringan yang luas ini memudahkan masyarakat dan calon nasabah untuk memperoleh informasi, mengajukan pembiayaan, serta menikmati layanan perbankan secara optimal. “Keunggulan tersebut menjadikan BRI sebagai mitra strategis pemerintah dalam mempercepat realisasi program perumahan rakyat dan pemenuhan kebutuhan hunian layak bagi Masyarakat," pungkas Hery Gunardi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: