Kredit Foto: (Istimewa)
National University of Singapore (NUS) memperkuat kolaborasi inovasi dengan Indonesia melalui penyelenggaraan NUS Innovation Forum (NIF) di Jakarta.
Diketahui bahwa forum yang dihadiri sekitar 250 peserta ini mempertemukan alumni NUS, akademisi, mitra industri, dan perwakilan pemerintah untuk mengeksplorasi terobosan baru di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), deep tech, dan ekonomi digital.
Dengan adanya edisi perdana NIF di Jakarta menandai langkah strategis dalam mempererat hubungan NUS dengan Indonesia serta mendorong kerja sama lintas negara dalam riset dan pengembangan teknologi.
Baca Juga: Menperin: Indonesia Siap Jadi Pusat Inovasi dan Pertumbuhan Industri Tekstil Dunia
Memboyong tema “AI, Inovasi, dan Pertumbuhan Ekonomi”, forum ini menjadi wadah dialog antara akademisi dan industri untuk memperkuat ekosistem inovasi di Asia Tenggara.
Presiden NUS, Profesor Tan Eng Chye, menegaskan komitmen universitas dalam memperdalam kolaborasi berbasis riset di bidang AI dan deep tech bersama Indonesia.
“Hubungan kami dengan Indonesia telah lama terjalin erat, melalui kemitraan universitas, pusat inovasi BLOCK71, dan program pertukaran mahasiswa. Ekosistem digital Indonesia yang dinamis menjadikannya mitra penting dalam membentuk masa depan yang lebih baik, di mana riset, kewirausahaan, dan pendidikan berpadu untuk memberikan dampak nyata,” ujarnya, Senin (27/10/2025).
Di dalam forum yang diselenggarakan oleh NUS Office of Alumni Relations (OAR) ini merupakan bagian dari rangkaian forum global yang sebelumnya telah digelar di Manila, San Francisco, Shanghai, dan Tokyo.
NIF sendiri menjadi wadah pertukaran ide dan eksplorasi solusi atas tantangan global melalui kemitraan lintas disiplin dan negara.
Salah satu sesi utama forum ini menghadirkan diskusi panel bersama Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan NUS.
Para panelis diketahui membahas bagaimana universitas dapat mendorong riset AI, menumbuhkan kewirausahaan, serta memperkuat hubungan antara riset dan industri melalui proyek kolaboratif di bidang teknologi.
Baca Juga: Hadir di Homedec 2025, Lautan Cipta Kreasi Luncurkan PRIME NOVA, Inovasi Gerbang Modern dari Italia
Selain diskusi, acara juga menampilkan pameran start-up Indonesia dari ekosistem BLOCK71 yang menyoroti inovasi di bidang medtech, food tech, dan aplikasi berbasis AI.
Melalui jaringan ini, NUS Enterprise bermitra dengan Innovation Factory milik Salim Group di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta untuk mendukung akselerasi start-up regional.
Chief Alumni Officer NUS, Ms Ovidia Lim-Rajaram, mengatakan NIF merupakan bentuk komitmen universitas dalam membangun komunitas alumni global yang berdaya saing.
"Kami memandang Indonesia bukan hanya sebagai mitra dekat, tetapi juga sumber inspirasi. Inovasi yang kami bahas di NIF melampaui teknologi, ini tentang membangun pola pikir global yang mendorong kemajuan sosial dan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya.
Ketua NUS Alumni Network Jakarta, Mr David Suwarto, menambahkan bahwa jaringan alumni berperan penting dalam memperluas kerja sama dan berbagi praktik terbaik antarnegara.
“NIF mengubah wawasan bersama menjadi percakapan bermakna, memberikan akses bagi alumni, peserta, dan mitra terhadap hasil riset terkini,” tuturnya.
Melalui forum ini, NUS menegaskan komitmennya memperkuat ekosistem inovasi lintas negara dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital berkelanjutan di kawasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement