Kredit Foto: Antara/Muhammad Mada
Kementerian Koperasi (Kemenkop) mendorong terciptanya rantai nilai ekonomi lokal yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan, terutama pada sektor agromaritim dan ketahanan pangan melalui keterpaduan peran pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, serta koperasi.
Hal tersebut diwujudkan dengan membangun kolaborasi dan sinergi antara Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dengan Kampung Nelayan Merah Putih dan SPBU Nelayan.
Baca Juga: Ekonomi RI Hanya Tumbuh 5,04% di Kuartal III 2025, Begini Kata Airlangga
Asisten Deputi Pemetaan Potensi Usaha Koperasi Kemenkop Lely Hiswendari menilai sinergi lintas sektor ini menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ekonomi desa yang mandiri dan tangguh.
Dalam rangka mewujudkan hal itu, Kemenkop pun menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemetaan Potensi Usaha Kopdes Merah Putih di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (31/10/2025).
"Kegiatan ini tidak hanya dengan membangun fondasi data dan digitalisasi lewat platform SIMKOPDES, tetapi juga dengan mendorong lahirnya koperasi modern berbasis potensi lokal yang dikelola secara profesional dan mampu bersaing dalam ekosistem ekonomi nasional yang semakin dinamis," papar Lely, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Rabu (5/11).
Sementara itu, dalam sambutan pembukaannya, Staf Khusus Menteri Koperasi Prof. Ambar Pertiwiningrum menekankan ada dua sisi hal dalam memperkuat kelembagaan Kopdes Merah Putih. Pertama, harus mengetahui sisi dari kebutuhan anggota dan calon anggota. "Selanjutnya, yang penting adalah rekrutmen para anggota,” kata Prof Ambar.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Manggarai Barat, drh. Theresia P Asmon menyebutkan bahwa pihaknya menekankan model pembangunan ekonomi pesisir terintegrasi yang menggabungkan koperasi sebagai basis kelembagaan, digitalisasi sebagai instrumen modernisasi, dan pariwisata sebagai katalis ekonomi lokal, dengan tujuan akhir mewujudkan masyarakat pesisir yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing global.
“Saya berharap agar Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai Timur, dan Kabupaten Manggarai dapat bersinergi bersama sehingga dapat memajukan Kabupaten Manggarai Raya," kata Theresia.
Ditambahkan, Provinsi NTT ditopang karakter kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau dengan garis pantai mencapai kurang lebih 5.782 kilometer, membentang luas dari Laut Sawu, Laut Flores, hingga perbatasan dengan Timor Leste dan Australia.
Keanekaragaman ekosistem laut, mulai dari terumbu karang, padang lamun, hingga kawasan konservasi perairan seluas lebih dari 150 ribu hektar, menjadikan wilayah ini salah satu pusat potensi sumber daya kelautan di Indonesia bagian timur.
Selain itu, kegiatan Bimtek ini juga menghadirkan para narasumber dari lintas kementerian dan BUMN yang memberikan paparan strategis untuk memperkuat ekosistem koperasi desa.
Eka Kurniadi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjelaskan, program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) dirancang terintegrasi dari hulu ke hilir dengan penyediaan sarana produksi, peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi, hingga optimalisasi akses pasar, pariwisata bahari, dan pengolahan hasil perikanan.
"KKP melaksanakan pembinaan, pendampingan, serta pemberdayaan nelayan dan pembudidaya ikan untuk bergabung dalam koperasi desa," imbuh Eka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement