PNM Angkat Kisah Ibu-Ibu Mekaar, Motor Penggerak Ekonomi Keluarga dalam Atasi Kemiskinan
Kredit Foto: Istimewa
Meskipun menunjukkan tren penurunan, masalah kemiskinan di Indonesia tetap menjadi pekerjaan rumah yang serius. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025, tercatat 8,47% atau sekitar 23,85 juta orang berada dalam kategori penduduk miskin, termasuk 0,85% atau 2,38 juta orang yang mengalami kemiskinan ekstrem.
Angka-angka ini menggarisbawahi pentingnya solusi yang lebih dari sekadar bantuan darurat. Dibutuhkan ekosistem pendukung dan individu yang gigih, yang mampu memimpin perubahan ekonomi dari lingkup keluarga.
Prof. Dr. Emil Salim, seorang sejarawan ekonomi, mendefinisikan "pahlawan ekonomi" sebagai mereka yang berkat kerja keras dan kemandirian, mampu meningkatkan martabat bangsa.

Menjawab kebutuhan akan sosok pahlawan ekonomi ini, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) hadir tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi bertindak sebagai gerakan sosial melalui program pemberdayaan. Tujuannya adalah memampukan ibu-ibu prasejahtera menjadi wirausahawan, sehingga mereka bisa menjadi motor penggerak kesejahteraan keluarga melalui kemandirian usaha.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan bahwa kekuatan utama bangsa tidak hanya lahir dari pembangunan fisik, tetapi dari keberdayaan masyarakat di akar rumput. Ia menyampaikan bahwa melalui pembiayaan dan pemberdayaan yang terintegrasi, PNM berupaya menguatkan para pahlawan ekonomi keluarga para perempuan tangguh yang menjadi penopang kesejahteraan rumah tangga.
“Pembiayaan tanpa pemberdayaan ibarat api tanpa cahaya. Kami ingin setiap rupiah yang disalurkan tidak hanya memutar roda usaha, tetapi juga menyalakan semangat dan kepercayaan diri agar mereka mampu mandiri,” ujar Arief.
Pahlawan keluarga ini mungkin tidak mengenakan seragam atau berbicara di podium besar, namun kekuatan mereka terasa nyata, hati yang besar untuk tulus berjuang demi keluarga, menggunakan usaha mikro sebagai medan perjuangan.
Dengan dukungan PNM, mereka memegang peranan ganda sebagai pelaku usaha dan penggerak ekonomi keluarga. Bila kita hitung, maka jutaan nasabah Mekaar adalah pahlawan sejati karena dengan tindakan kecil namun konsisten, mereka mendongkrak kapasitas keluarga, memperkuat ekonomi rumah tangga, dan membawa perubahan sosial yang bermakna.
Hal ini juga sekaligus menegaskan bahwa kehadiran seorang pahlawan bukan selalu terpampang di medali atau teriak sorak banyak orang, pahlawan adalah mereka yang berjuang nyata demi ekonomi keluarga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement