Akhir Shutdown Amerika Depan Mata, Harga Bitcoin Menguat ke US$105.000
Kredit Foto: Istimewa
Harga bitcoin kembali menguat pada perdagangan di Rabu (12/11). Hal ini terjadi setelah aset kripto unggulan tersebut sempat melemah pada hari yang sama.
Dilansir dari Coinmarketcap, harga bitcoin dilaporkan diperdagangkan dalam kisaran US$105.000. Kenaikan tersebut didorong oleh optimisme berakhirnya penutupan pemerintahan serta rencana “tariff dividend” yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Baca Juga: Transaksi Kripto Oktober Naik Tipis 1,73%, Triv Sebut Dana Beralih ke Instrumen Ini
Bitcoin dengan kenaikan ini menutup cme gap yang terbentuk pada akhir pekan lalu. CME sendiri merujuk pada perbedaan harga ketika perdagangan berjangka bitcoin dalam bursa dari chicago mercantile exchange dibuka lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan penutupan sesi sebelumnya.
Pergerakan harga yang kembali mengisi gap tersebut kerap menjadi pola umum dalam pasar kripto, meskipun tidak semua celah harga selalu tertutup.
Analis Over-the-counter Wintermute, Jasper De Maere mengatakan sentimen dalam pasar kripto membaik dalam beberapa hari terakhir seiring rebound bitcoin dari level terendah. Namun, sebagian pelaku pasar memanfaatkan kenaikan ini untuk melakukan aksi ambil untung.
“Untuk altcoin, temanya masih sama ambil untung ketika harga menguat, sehingga kinerjanya hanya bertahan sementara,” kata De Maere.
“Konsensusnya, aset kripto utama seperti bitcoin harus naik lebih dulu," tambahnya.
Baca Juga: China Tuduh Amerika Serikat Mencuri Bitcoin Hingga 127.000 BTC
Ia menambahkan, jika kondisi makroekonomi membaik seiring berakhirnya penutupan pemerintahan, maka level saat ini akan menjadi lantai harga kuat bagi bitcoin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement