Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono menegaskan bahwa kepercayaan publik merupakan fondasi utama dalam komunikasi kesehatan. Pernyataan itu ia sampaikan dalam IABC Indonesia Conference 2025 di Jakarta pada Jumat (14/1/20251).
Ia menilai transparansi dan penyampaian informasi yang sederhana serta mudah dipahami bukan hanya merupakan etika komunikasi, tetapi menentukan keselamatan dan efektivitas pelayanan kesehatan.
Prof. Dante menjelaskan bahwa kepercayaan dibangun perlahan melalui interaksi yang jujur dan konsisten.
“Trust is earned in drops and lost in the bucket, jadi kepercayaan itu dibangun tetes demi tetes, tapi ketidakpercayaan antrasif itu seperti air tumpah dan sekaligus hilang seketika. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan adalah aset yang paling berharga di dalam bidang kesehatan sekaligus yang paling rapuh untuk haru dibenahi di semua sektor di bidang kesehatan, ujar dr. Dante.
Menurutnya, hilangnya kepercayaan dapat berdampak langsung terhadap persepsi publik terhadap tenaga kesehatan maupun kebijakan pemerintah.
Ia menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan memperkuat komunikasi publik yang lebih transparan, mudah dipahami, dan menyentuh emosi masyarakat. Menurutnya, perubahan kebijakan tidak akan diterima tanpa pendekatan yang memanusiakan audiens.
“Perubahan sistem seolah hidup Itu tidak bisa seperti membalik tangan Sebelum dia tersentuh hatinya,” katanya.
Prof. Dante menekankan bahwa data dalam komunikasi kesehatan tidak boleh berhenti pada angka statistik. Informasi perlu dikaitkan dengan kisah manusia yang menggambarkan realitas di balik data.
“Kita tidak bisa hanya bicara soal angka stunting sekian persen atau kasus TBC mencapai ribuan yang mampu menghubungkan kesehatan Dengan data dan narasi kemanusiaan..Di balik data stunting ada wajah masa depan anak Indonesia. Di balik data TBC ada perjuangan seorang ayah yang produktif,” ujarnya.
Ia menilai kemampuan mengubah statistik menjadi narasi kemanusiaan merupakan peran penting komunikator publik. Komunikasi kesehatan, menurutnya, bukan sekadar interaksi, tetapi mampu menggerakkan masyarakat untuk bertindak. Melalui forum tersebut, Prof. Dante berharap pendekatan humanis dalam komunikasi dapat memperkuat kepercayaan dan meningkatkan kualitas dialog publik di sektor kesehatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Istihanah
Tag Terkait:
Advertisement