HNW Apresiasi Pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Rahmah El Yunusiyah, Ajak Masyarakat Sumbar Lanjutkan Prestasi dari Ranah Minang
Kredit Foto: Istimewa
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS, Dr. KH. M. Hidayat Nur Wahid (HNW), mengapresiasi keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Rahmah El Yunusiyah. Gelar tersebut terasa semakin istimewa karena diberikan bertepatan dengan hari ulang tahun ke-80 Provinsi Sumatera Barat.
"Rahmah El Yunusiyah adalah tokoh perempuan pejuang di berbagai medan; sosial, kemerdekaan, dan pendidikan. Sebagai pendiri Sekolah Diniyah Putri Padang Panjang, ia bahkan diapresiasi oleh Rektor Universitas Al-Azhar, Kairo, yang mengunjunginya pada 1955. Kunjungan itu menginspirasi Rektor Al-Azhar untuk mendirikan fakultas khusus perempuan di universitas tersebut," ujar HNW dalam sambutannya pada jamuan makan malam yang diadakan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, Jumat (14/11/2025).
Atas jasa-jasanya, Universitas Al-Azhar menganugerahi Rahmah gelar Syaikhah pada 1957, menjadikannya muslimah pertama di dunia yang menerima gelar kehormatan tersebut dari lembaga ternama itu.
HNW menambahkan bahwa Rahmah El Yunusiyah merupakan salah satu tokoh Minang yang berpengaruh di kancah dunia Islam, menyusul nama-nama besar seperti Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Imam Masjidil Haram yang menjadi guru pendiri Muhammadiyah dan NU; Syaikh Yasin Padang, ulama ahli hadits ternama; serta pahlawan nasional seperti Bung Hatta, Muhammad Yamin, Sutan Sjahrir, M. Natsir, dan Buya Hamka.
Baca Juga: HNW Dorong Pesantren Kawal Konstitusi dan Ambil Peran Penting Meraih Indonesia Emas 2045
"Mudah-mudahan semangat keulamaan, ketokohan, dan kenegarawanan yang mengharumkan nama itu dapat dilanjutkan oleh warga Sumatera Barat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Penganugerahan gelar pahlawan nasional ini, serta penyelenggaraan Konferensi Wakaf Internasional, adalah momentum penting untuk dimaksimalkan," tuturnya.
Acara jamuan makan malam tersebut merupakan bagian dari rangkaian penyambutan peserta dan pembicara Konferensi Wakaf Internasional, yang diselenggarakan di Kota Padang pada 15-16 November 2025 dengan tema "Wakaf untuk Pembangunan Berkelanjutan".
Dalam kesempatan itu, HNW juga menyoroti potensi wakaf yang sangat besar di Indonesia. Menurutnya, potensi wakaf tunai setiap tahun mencapai Rp181 triliun, sementara total potensi aset wakaf dapat menyentuh Rp2.000 triliun. Namun, yang baru terealisasi dan dapat diakses baru sekitar Rp3,5 triliun.
"Wakaf mampu menghubungkan umat Islam di dunia, baik dari segi potensi maupun sejarahnya. Ini membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan lil 'alamin dan mampu menjadi solusi bagi berbagai persoalan, termasuk ekonomi," jelas HNW.
Baca Juga: HNW Dukung Optimalisasi Fungsi Pesantren dalam Pemberdayaan Umat Menuju Indonesia Emas 2045
Ia menekankan, dengan pengelolaan yang baik, wakaf dapat menjadi instrument untuk menyelesaikan banyak persoalan bangsa.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dalam sambutannya berharap konferensi ini dapat mempererat silaturahmi dan melahirkan kerja sama yang lebih baik, khususnya dalam mengelola potensi wakaf untuk kemaslahatan masyarakat.
"Melalui konferensi ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat ekonomi umat dan peradaban, serta mengembangkan ekonomi syariah sesuai prinsip adat basandi syara', syara basandi Kitabullah. Sebab, pada hakikatnya, Islam adalah landasan berpikir dan bertindak, menjadi solusi dan rahmat bagi semesta," pungkas Mahyeldi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement