Naik Tipis Pasca Shutdown, Data Ekonomi Bakal Jadi Penentu Arah Dolar AS
Kredit Foto: Antara/Putu Indah Savitri
Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan di Jumat (14/11). Hal ini terjadi seiring pemulihan pasar dari aksi jual tajam dan pasar menimbang peluang pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) di Desember 2025.
Dilansir dari Reuters, Senin (17/11), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kinerja greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, naik 0.07% menjadi 99,31.
Baca Juga: Pejabat The Fed Ini Tolak Wacana Pemangkasan Suku Bunga di Desember 2025
Pasar tengah menanti rilis sejumlah data ekonomi yang tertunda selama penutupan pemerintahan federal dari AS. Data tersebut dijadwalkan mulai dirilis kembali pekan ini.
Sentimen risiko masih tertekan oleh kekhawatiran atas valuasi saham yang tinggi serta arah kebijakan moneter dari The Fed. Beberapa pejabat bank sentral dalam beberapa hari terakhir kembali menyuarakan kehati-hatian terhadap pelonggaran lebih lanjut, dengan alasan risiko inflasi.
“Pasar sedang tidak sinkron karena kurangnya data dan reaksi terhadap berbagai pernyataan pejabat The Fed,” kata Analis DRW Trading, Lou Brien.
Kembalinya publikasi data ekonomi diperkirakan akan meningkatkan volatilitas pasar, yang sempat mereda selama jeda laporan resmi.
Baca Juga: Pejabat The Fed Terbelah, Tak Ada Kepastian Soal Pemangkasan Suku Bunga di Desember 2025
Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan (BEA) Amerika Serikat menyatakan sedang memperbarui jadwal rilis data yang terdampak penutupan pemerintahan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement