Kredit Foto: Dok. Kemen PPPA
“AI telah membantu kita dalam mencari dan menggali informasi. Di sisi lain, teknologi ini juga membuka potensi munculnya misinformasi yang lebih kompleks. Melalui peran media, kami berharap literasi masyarakat dapat semakin diperkuat sehingga perempuan Indonesia dapat terlindungi dari risiko dan ancaman kanker leher rahim,” ungkap Dudit.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Monica R. Nirmala memaparkan 3 target utama Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023 - 2030 sebagai salah satu prioritas dalam upaya eliminasi kanker leher rahim di Indonesia.
“Target pertama adalah 90% anak perempuan usia 12 tahun mendapatkan imunisasi HPV. Target kedua, 75% perempuan usia 30–69 tahun menjalani skrining HPV DNA dan target ketiga, 90% pasien kanker leher rahim menerima pengobatan tepat waktu dengan teknologi yang memadai. Jika dideteksi sejak dini, tingkat kelangsungan hidup penderita dapat mencapai 90%. Di sinilah pentingnya peran media untuk menghadirkan informasi yang akurat, jernih, dan berpihak pada kesehatan perempuan untuk mengubah persepsi publik,” ujar Monica.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement