Kredit Foto: Istihanah
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi pernyataan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Nixon LP. Napitupulu, yang berencana mengirim surat permohonan penempatan dana tambahan pemerintah sebesar Rp5–10 triliun. Sebelumnya, BTN telah menerima penempatan dana sebesar Rp25 triliun.
Purbaya menyebut bahwa berdasarkan data Kementerian Keuangan, BTN belum memaksimalkan dana penempatan tersebut. Hingga saat ini, bank pelat merah itu baru menyerap sekitar 41 persen dari total dana yang telah diberikan.
“BTN baru 41 persen, kenapa mereka minta lagi ya? Aneh juga,” kata Purbaya dalam acara APBN KiTa di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Baca Juga: Bos BTN Minta Dana Tambahan ke Purbaya Rp10 triliun
Purbaya mengatakan terkait surat permintaan dana tambahan, ia mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima surat permintaan dana tambahan dari BTN.
“Btn belum kita salurkan karena suratnya belum sampai, dia baru mau akan kelihatannya. Tapi kalo nanti sampai ke kita, kita liat kita assess kita pertimbangkan untuk ditambah,” tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BTN, Nixon LP. Napitupulu, menyampaikan bahwa penyaluran dana penempatan pemerintah telah mencapai Rp24,7 triliun hingga awal November 2025. Nixon memperkirakan sisa dana tersebut akan habis tersalurkan pada akhir November tahun ini.
“Di awal November kemarin Rp24,7 triliun, sebentar lagi sudah habis," kata Nixon usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Menara BTN 1, Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Baca Juga: Purbaya Kucurkan Dana Tambahan Rp76 triliun ke Himbara dan Bank DKI
Nixon juga mengatakan, dari total dana Rp25 triliun yang sebelumnya ditempatkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, sekitar 70 persen telah dialokasikan untuk pembiayaan sektor perumahan.
"Perumahan paling banyak. Aku persentasenya lupa, tapi most likely 70% an," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement