Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Perbedaan Mobil Listrik Murni dan Hybrid di Mesin Mobil Modern

Mengenal Perbedaan Mobil Listrik Murni dan Hybrid di Mesin Mobil Modern Kredit Foto: Toyota
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perbedaan mobil hybrid, e-POWER, dan EV (Electric Vehicle). Ketiganya sering disebut sebagai mobil ramah lingkungan, tapi sebenarnya punya sistem kerja dan karakter yang berbeda.

Khusus e-POWER lebih dikenal dengan teknologi yang diproduksi oleh Nissan

EV (Electric Vehicle) atau Listrik Murni Tanpa Bensin

Mobil listrik EV adalah bentuk paling murni dari kendaraan elektrifikasi. Tidak ada mesin bensin sama sekali dan semua digerakkan oleh motor listrik yang mengambil daya dari baterai berkapasitas besar.

Keunggulan utama EV adalah nol emisi, biaya operasional rendah, dan kenyamanan tinggi. Namun, kekurangannya terletak pada waktu pengisian daya yang masih lama dan keterbatasan infrastruktur SPKLU di beberapa wilayah Indonesia.

Mobil Hybrid Mengandalkan Dua Sumber Tenaga

Mobil hybrid bisa dibilang sebagai “transisi awal” dari mesin konvensional menuju elektrifikasi. Sistemnya mengandalkan dua sumber tenaga, yaitu mesin bensin dan motor listrik.

Dalam kondisi kecepatan rendah, mobil hybrid dapat melaju dengan tenaga listrik saja. Namun saat butuh tenaga ekstra—misalnya untuk menanjak atau menyalip—mesin bensin ikut aktif membantu.

Keunggulan utamanya ada pada efisiensi bahan bakar dan kemudahan, karena baterai terisi otomatis lewat proses pengereman regeneratif dan kerja mesin bensin. Tapi, karena masih mengandalkan bensin, emisi karbonnya belum benar-benar nol.

Singkatnya, hybrid cocok buat kamu yang ingin mobil hemat dan praktis tanpa repot cari stasiun pengisian listrik.

e-POWER Nissan

Berbeda dengan hybrid konvensional, teknologi e-POWER Nissan hadir dengan konsep yang lebih dekat ke mobil listrik murni (EV). Sistem e-POWER tetap menggunakan mesin bensin, namun hanya sebagai generator untuk mengisi daya baterai, bukan menggerakkan roda.

Artinya, seluruh pergerakan mobil—baik di kecepatan rendah maupun tinggi—sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik. Apa kelebihannya? ya halus, responsif, dan hening.

Mesin bensin di sistem e-POWER bekerja dengan sangat efisien karena hanya bertugas menjaga suplai daya listrik, bukan menggerakkan kendaraan secara langsung.

Bahkan, pada kecepatan tinggi, suara mesin tetap minim karena tidak ada transisi kasar antara motor listrik dan mesin bensin seperti di hybrid biasa.

Dari sisi teknis, e-POWER merupakan kebalikan dari hybrid konvensional. Kalau hybrid berasal dari mobil bensin yang ditambahkan sistem listrik, e-POWER berasal dari mobil listrik yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna harian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: