Kredit Foto: Istimewa
PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) melihat peluang pertumbuhan yang kuat pada bisnis contact center di tengah meluasnya penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Perseroan menyampaikan bahwa permintaan layanan tersebut tetap meningkat, baik dari sektor swasta maupun instansi pemerintah, sehingga menjadi salah satu pendorong prospek usaha JAST pada 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan jajaran manajemen berdasarkan perkembangan pipeline dan perpanjangan kontrak sejumlah klien.
Wakil Direktur Utama Jasnita, Santi Simbolon, menjelaskan bahwa antrean permintaan dari korporasi terus bertambah. “Pipeline korporasi mencakup beberapa bank besar yang belum bisa disebutkan saat ini, satu perusahaan taksi besar, dan klien korporasi lainnya,” ujarnya, dikutip Senin (24/11/2025).
Baca Juga: JAST Jalin Kemitraan dengan GPTBot untuk Perkuat Layanan AI di Indonesia
Menurutnya, sejumlah perusahaan besar memilih memperpanjang layanan, terutama untuk kebutuhan subscription contact center.
JASNITA saat ini menangani berbagai perusahaan nasional dan lembaga negara. Direktur Jasnita, Sri Akhadah, menyampaikan bahwa klien pemerintah meliputi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri), Kementerian Keuangan, Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), serta BPJS Kesehatan.
Ia menuturkan bahwa BPJS Kesehatan bahkan memperpanjang kontrak dengan nilai dua kali lipat dibandingkan periode sebelumnya. Selain itu, puluhan pemerintah daerah tercatat menjadi pengguna layanan perseroan.
Manajemen menilai kekuatan utama JAST berada pada kemampuan menyediakan layanan end-to-end, mulai dari integrasi sistem, pengelolaan infrastruktur, hingga dukungan operasional.
Perseroan juga memanfaatkan kolaborasi dengan mitra global untuk memperkuat ekosistem teknologi. Pendekatan tersebut disebut memberikan keunggulan kompetitif di tengah tren otomatisasi dan digitalisasi layanan pelanggan.
JAST melalui anak usaha Connect Centre juga memperluas jangkauan layanan ke Asia Tenggara. Perusahaan sedang menjajaki peluang kemitraan dan kontrak di Singapura, Manila, Myanmar, Kamboja, dan Vietnam.
Baca Juga: JAST Gaet Perusahaan China untuk Perluas Bisnis ke Sektor Smart House dan Smart Office
Perseroan menilai unit contact center menjadi lini usaha dengan percepatan ekspansi internasional paling signifikan karena kebutuhan layanan digital antarnegeri meningkat.
Sebagai info, kinerja JAST hingga September 2025 mencerminkan permintaan yang menguat dari klien korporasi dan pemerintah.
Pendapatan perseroan mencapai Rp188,2 miliar, tumbuh 53 persen secara tahunan, didorong oleh proyek Digital Implementation dan bertambahnya penggunaan layanan digital.
Segmen yang mencatat pertumbuhan tercepat meliputi layanan cloud, contact center, omnichannel, AI/IoT, serta layanan jaringan JasConnect.
Perseroan menyatakan tetap optimistis terhadap prospek bisnis contact center dalam beberapa tahun ke depan, seiring dorongan transformasi digital dan kebutuhan perusahaan terhadap layanan pelanggan yang terintegrasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement