Kredit Foto: Istimewa
Harga bitcoin menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah melanjutkan penguatan dari perdagangan akhir pekan pada Selasa (25/11).
Dilansir dari Coinmarketcap, harga bitcoin sempat naik hingga mendekati level US$89.000. Kenaikan tersebut sebagian dipicu oleh meredanya momentum penjual.
Baca Juga: Citigroup: Kejatuhan Futures Kripto Picu Arus Keluar Bitcoin Spot Hampir US$4 Miliar
Analis Glassnode menyebut tekanan jual masih berada dalam area jenuh jual (oversold), namun mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Pihaknya menyoroti stabilnya open interest, aktivitas spot yang masih terbatas serta arus keluar berkelanjutan dari exchange-traded fund (ETF) mengindikasikan adanya pergeseran dari aksi jual agresif ke fase pengurangan risiko yang lebih teratur.
Peningkatan ringan pada spot cumulative volume delta dalam perdagangan semalam mengisyaratkan adanya aksi beli dalam pasar spot dan penurunan aktivitas penjual.
Optimisme juga tercermin dalam pasar opsi. Sebelumnya pasar didominasi pembelian opsi jual (put) saat bitcoin kembali menguji level US$80.000. Kini sentimen beralih dari bearish menjadi hati-hati optimistis, tercermin dari perbaikan tajam delta skew dari -10,96 menjadi -4,58.
Secara umum, penurunan skew menunjukkan investor membeli opsi jual dan membayar premi untuk proteksi penurunan. Sebaliknya, kenaikan skew menandakan tekanan terhadap posisi bearish atau lindung nilai mulai mereda.
Volume opsi beli (call) tercatat meningkat pada level strike US$100.000, US$112.000, US$116.000 dan US$118.000.
Baca Juga: Habis Dilarang, Bitcoin Mining Justru Kembali Bangkit di China
Glassnode mencatat dalam beberapa jam terakhir terjadi sejumlah transaksi besar strategi dari Long Call Condor. Ia mengindikasikan permintaan terhadap eksposur kenaikan hingga akhir 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement