Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan di Selasa (25/11). Hal ini terjadi setelah serangkaian data ekonomi yang beragam memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).
Dilansir dari Reuters, Rabu (26/11), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kinerja greenback terhadap mata uang utama lainnya, turun 0,5% ke 99,746. Hal ini terjadi menyusul rilis data penjualan ritel dan indeks harga produsen (PPI) bulan September.
Baca Juga: SMBC Indonesia Bahas Perkembangan Teknologi Terkini di Industri Keuangan
Direktur Perdagangan Monex, Juan Perez mengatakan pelemahan dolar wajar terjadi karena data ekonomi terbaru menunjukkan tanda-tanda stagflasi dalam waktu akhir kuartal ketiga.
Ia menyoroti lemahnya permintaan, tercermin dari pertumbuhan penjualan ritel yang lebih rendah dari perkiraan serta tekanan harga yang masih bertahan, terlihat dari kenaikan tipis harga produsen.
Data menunjukkan penjualan ritel naik 0,2% di September. Capaian tersebut melambat dari kenaikan 0,6% di Agustus.
Sementara itu, indeks harga produsen naik 0,3%. Ia sebelumnya turun 0,1% di Agustus. Namun, pada level inti, harga hanya naik 0,1%. Indeks keyakinan konsumen terbaru turun ke 88,7 di November.
Rilis data ekonomi tersebut mengikuti pernyataan bernada dovish dari para pembuat kebijakan dalam beberapa hari terakhir, yang semakin menguatkan ekspektasi penurunan suku bunga.
Gubernur The Fed, Christopher Waller mengatakan pasar tenaga kerja sudah cukup lemah untuk membenarkan pemangkasan suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin pada Desember. Namun, langkah selanjutnya bergantung pada masuknya data ekonomi yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan federal.
Baca Juga: Maybank Minta Nasabah Segera Lakukan Pengkinian Data
Para pelaku pasar kini memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga bulan depan sebesar 83%. Hal ini menegaskan tantangan pasar dalam memperkirakan arah suku bunga jangka pendek di tengah minimnya data ekonomi dari AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement