Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tower Listrik Dihantam Banjir Aceh, Bahlil : Kirim Pakai Hercules

Tower Listrik Dihantam Banjir Aceh, Bahlil :  Kirim Pakai Hercules Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah bergerak cepat memulihkan sistem kelistrikan di wilayah Aceh yang sempat terputus akibat banjir yang mulai menggenang sejak Rabu (26/11/2025) lalu.

Sebagaimana dilaporkan PT PLN (Persero), 12 tower transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) roboh dan menyebabkan pemadaman listrik di wilayah jalur Bireuen–Arun, Brandan–Langsa, dan Peusangan–Bireuen.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut pemerintah terus menjalin komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Langkah percepatan pun dikebut termasuk dengan mengirimkan sebagian material tower yang rusak menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara.

Baca Juga: Kerugian APLN Membengkak 40%, Pendapatan Usaha Hanya Rp2,64 triliun

“Saya koordinasi terus sama PLN. Saya juga langsung berkomunikasi dengan tim. Jadi sebagian tower untuk listrik ini kita kirim pakai Hercules. Subuh tadi sebagian sudah masuk. Dan sekarang kita mulai pemasangan,” kata Bahlil di DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Namun, kondisi lapangan cukup menantang. Sejumlah akses jalan menuju lokasi terdampak ikut terputus akibat banjir.

“Dan jalan di sana kan putus. Jadi langkah pertama yang kita lakukan adalah bagaimana percepatan supaya aliran listrik bisa nyala,” ucapnya.

Bahlil juga menyampaikan duka mendalam bagi masyarakat yang terdampak serta menyinggung pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di tengah eksploitasi kekayaan sumber daya alam tanah air.

Baca Juga: PLN Indonesia Power Sukses Ekspansi Global Lewat Layanan MRO Berstandar Internasional

“Supaya jangan sampai nambang terus tinggalkan hutan. Banyak yang memprotes saya. Saya katakan kepada mereka, sudah saatnya enggak boleh pengusaha mengatur negara. Yang mengatur pengusaha adalah negara. Tapi negara juga enggak boleh sewenang-wenang. Jadi kepada adik-adik saya dari aktivis lingkungan, kami dari ESDM sekarang ketat sekali terhadap pertambangan,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: