Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kanal Digital Disebut Pacu Pertumbuhan Omzet Pelaku UMKM

Kanal Digital Disebut Pacu Pertumbuhan Omzet Pelaku UMKM Kredit Foto: SIG
Warta Ekonomi, Jakarta -

Transformasi digital terbukti meningkatkan kinerja UKM sepanjang 2025, dengan penjualan online memberikan kontribusi signifikan pada kenaikan omzet. 

Head of Mandiri Institute, Andre Simangunsong, menyampaikan bahwa hasil Mandiri Business Survey mencatat sekitar seperempat UKM yakni 1.071 unit usaha telah memanfaatkan kanal digital untuk pemasaran dan penjualan.

“Jadi kami melihat itu sekitar seperempat dari UKM tersebut sudah berjualan online,” ujar Andre pada agenda Mandiiri Economic Outlook Q4 2025, Kamis (4/12/2025). 

Dari hasil perhitungan tersebut, ia menegaskan bahwa aktivitas digital memberikan dampak nyata. 

“Berjualan online itu memberikan benefit positif atau kontribusi positif terhadap peningkatan omzet. Yaitu sekitar 1,3 kali lipat, on average” tegasnya.

Baca Juga: Menteri Maman Bahas Ruang Publik untuk UMKM dan KUR

Menurut Andre, UKM yang memanfaatkan kanal digital mampu memperluas jangkauan pasar melampaui lokasi usahanya, termasuk antarprovinsi dan lintas kota. 

Kini, penggunaan e-commerce masih menjadi kanal paling dominan, disusul media sosial, aplikasi instant messenger, serta situs web mandiri milik pelaku usaha.

Pada momen yang sama, ia juga menyoroti perbedaan penetrasi digital antarwilayah.

“Kami lihatnya Balnusra, terutama Bali itu cukup tinggi atau paling tinggi, sekitar sepertiga diikuti oleh Pulau Jawa dan selanjutnya yang paling rendah itu di Sulawesi,” paparnya.

Meski adopsi digital meningkat, Andre menegaskan bahwa digitalisasi perlu diikuti penguatan akses pembiayaan.

“Go Digital ini ada needs bagaimana bisa me-leverage Go Digital ini menjadi Go-bankable,” ujarnya.

Baca Juga: UMKM Tak Mungkin Bisa Bertahan Jika Pasar Masih Dibanjiri Produk Impor

Menurutnya, pencatatan transaksi digital dapat mempermudah perbankan menawarkan produk kredit berbasis data penjualan harian dibanding jaminan konvensional.

Ia memandang adanya digitalisasi sebagai momentum penting untuk memperbaiki inklusi keuangan bagi UKM. 

“Once UKM ini sudah Go Digital, diharapkan adalah UKM ini bisa memperbaiki data penjualannya, bookkeeping-nya, dan pada akhirnya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan akses pinjaman perbankan,” kata Andre.

Survei juga menunjukkan bahwa pelaku UKM yang telah melakukan digitalisasi lebih optimistis terhadap pertumbuhan omzet pada 2026.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: