Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SIG Dorong Inovasi Konstruksi untuk Mobilitas dan Investasi Batam

SIG Dorong Inovasi Konstruksi untuk Mobilitas dan Investasi Batam Kredit Foto: SIG
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menyatakan dukungan terhadap pengembangan fondasi mobilitas dan infrastruktur strategis Batam melalui pemanfaatan inovasi material konstruksi berkelanjutan. Dukungan tersebut disampaikan dalam seminar yang digelar bersama Badan Pengusahaan (BP) Batam di Hotel Harris Batam Center, Rabu (3/12/2025), sebagai bagian dari upaya memperkuat struktur pendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di kota industri tersebut.

Seminar bertema “Inovasi Material dan Solusi untuk Infrastruktur Batam yang Berkelanjutan” itu melibatkan sekitar 100 praktisi konstruksi, menghadirkan narasumber dari BP Batam, SIG, Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, dan perwakilan kontraktor nasional. Forum ini membahas kebutuhan Batam terhadap infrastruktur mobilitas yang lebih andal di tengah kondisi tanah lunak dan tantangan perubahan iklim.

Deputi BP Batam, Mouris Limanto, memaparkan bahwa rencana pengembangan yang disusun otoritas kawasan meliputi jaringan mobilitas, sponge city untuk pengelolaan air, multi-utility tunnel, pengolahan sampah, mitigasi bencana, energi terbarukan, dan penerapan konsep smart city.

Baca Juga: SIG Perkuat Agenda Keberlanjutan, Raih Empat Penghargaan ASRRAT 2025

“Pembangunan yang menjadi visi BP Batam adalah untuk mewujudkan kawasan ekonomi yang maju dan berkelanjutan sebagai kontribusi menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa infrastruktur dirancang agar ramah lingkungan, terintegrasi, serta mampu mendorong investasi dan kualitas hidup masyarakat.

Ketua Umum PII, Dr. Ilham Akbar Habibie, menekankan bahwa dekarbonisasi menjadi misi penting dalam pembangunan infrastruktur modern. Menurutnya, transisi hijau di sektor konstruksi merupakan bagian dari reindustrialisasi yang regeneratif dan human centric. Ia menilai Indonesia membutuhkan peningkatan kompetensi ahli konstruksi serta kolaborasi erat antara pemerintah, akademisi, asosiasi profesi, dan sektor swasta agar pembangunan jangka panjang tetap adaptif terhadap risiko masa depan.

SIG memaparkan sejumlah inovasi yang dapat mendukung konstruksi di wilayah dengan karakteristik geologis seperti Batam. Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, menjelaskan bahwa perusahaan mengembangkan semen rendah karbon dan produk turunan untuk kebutuhan konstruksi khusus, termasuk stabilisasi tanah dan material yang tahan terhadap lingkungan ekstrem.

Ia turut memperkenalkan teknologi beton seperti ThruCrete, yang dirancang untuk meningkatkan daya serap air dan mengurangi genangan, serta SpeedCrete untuk percepatan perbaikan jalan. Solusi tersebut disebut relevan bagi pembangunan jalan, pelabuhan, hingga fasilitas penunjang industri.

Baca Juga: Kuatkan Proteksi Operasi, SIG Raih Podium Utama ICE 4.0

Wakil Direktur Utama SIG, Andriano Hosny Panangian, menegaskan bahwa pendekatan berbasis teknologi rendah karbon menjadi bagian dari kontribusi perusahaan dalam mendorong pembangunan infrastruktur yang lebih tangguh.

“Kami percaya bahwa pembangunan Batam harus selaras dengan tren global agar tetap kompetitif dan berkelanjutan. Melalui forum ini, kami mengajak seluruh pihak untuk berdiskusi aktif, menjajaki peluang proyek, dan bersama-sama mewujudkan Batam sebagai model pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.

Ia menyatakan bahwa SIG berkomitmen mendukung agenda Net Zero Emission melalui inovasi material dan perluasan solusi konstruksi. Perusahaan berharap kolaborasi strategis dengan BP Batam dan pemangku kepentingan lain dapat memperkuat fondasi mobilitas Batam, yang menjadi tulang punggung aktivitas industri, logistik, serta arus perdagangan internasional di wilayah tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: